"Kemudian tren nya turun menjadi rendah sore hingga malam hari," ucapnya.
"Karena intensitas UV yang bisa mencapai sangat tinggi maka kami imbau selalu melindungi diri atau menggunakan tabir surya," kata Dwikorita.
Paparan sinar UV secara terus menerus dapat memicu timbulnya berbagai permasalahan kulit, yang bisa mengurangi kenyamanan ketika berolahraga outdoor di bawah teriknya sinar matahari.
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin, dr. Arini Widodo, SpKk mengatakan cuaca yang panas mencetuskan berbagai masalah kulit.
Pasalnya, dalam kondisi ini kulit lebih banyak produksi keringat, meningkatkan sekresi sebum, hilangnya air pada transepidermal, dan kulit menjadi berminyak serta menurunkan pH kulit.
"Ketika kulit berkeringat dan berminyak akan mencetuskan bakteri untuk datang, dan menutup pori-pori yang menyebabkan jerawat," kata dia saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu. Dermatolog dari dermatologist Jakarta ini menerangkan, kelenjar keringat yang tersumbat menyebabkan biang keringat. Karena keringat tidak bisa keluar, keringat menumpuk di bawah kulit, menyebabkan ruam dan benjolan kecil yang gatal.
Kemudian, sinar matahari dapat menyebabkan sunburn yang kemudian dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit
Serta, pada beberapa orang yang sensitif pada matahari, dapat timbul alergi yang dapat berupa benjolan merah, bersisik, dan sangat gatal pada kulit.
Contoh penyakitnya adalah solar urtikaria, PMLE dan lain-lainnya.