Tahun 1984, Syahrul diangkat menjadi camat di Bontonompo, Kabupaten Gowa hingga tahun 1987.
Selanjutnya, ia menduduki sejumlah jabatan struktural di Kabupaten Gowa sebelum kembali ditarik ke Sekwilda Provinsi Sulsel.
Jabatan penting yang pernah ia emban pegang, antara lain Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Gowa pada 1991.
Lalu pada 1993, ia dilantik menjai Kepala Biro Humas Setwilda Provinsi Sulsel.
Putra pasangan Muhammad Yasin Limpo dan Nurhayati Yasin Limpo akhirnya terjun ke politik.
Ia bergabung dengan Golkar dan terpilih sebagai Bupati Kabupaten Gowa selama dua periode, yakni 1994–2002.
Setelah itu dia ditunjuk partainya mendampingi Amin Syam sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan pada 2003 hingga 2008.
Baca juga: Nasib Syahrul Yasin Limpo: Dicoret dari Daftar Caleg hingga Mundur dari Kabinet Jokowi?
Pada Pilkada 2008, keduanya pecah kongsi. Syahrul Yasin Limpo menggandeng Agus Arifin Nu'mang yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Sulsel.
Keduanya pun sukses mengungguli Amin Syam yang kali ini didampingi Mansyur Ramli.
Kemenangan ini juga mengantarkan Syahrul Yasin Limpo sebagai Gubernur Sulawesi Selatan yang pertama kali dipilih secara langsung.
Selesai pada masa jabatan periode pertama, Syahrul Yasin Limpo kembali mencalonkan diri pada Pilkada Sulsel 2013 bersama dengan Agus Arifin Nu'mang.
Mereka terpilih kembali sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel dan memerintah pada 2013 hingga 2019.
Setelah tak lagi menjadi Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mencoba peruntungan di Pemilu 2019.
Ia mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari Partai NasDem untuk dapil Sulsel II meliputi Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bone, Maros, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare.