TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk menciptakan birokrasi yang lebih efektif melalui digitalisasi.
Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas mengatakan, saat ini pemerintah memiliki banyak sekali aplikasi yang mungkin satu dan yang lain tidak saling terintegerasi dan terinteroperabilitas.
Baca juga: Kemenpan RB Buka 18 Formasi PPPK 2023, Simak Materi Ujian hingga Nilai Ambang Batasnya
"Pemerintah sedang mempersiapkan Perpres untuk memperkuat akselerasi dan tata kelola, yang juga melibatkan kementerian-kementerian koordinator," ujar Anas saat Peruri Conference and Exhibition 2023 yang bertema “Public Services Reimagined: GovTech Solutions for a Better Tomorrow”, ditulis Jumat (6/10/2023).
Menurutnya, pemerintah akan menugaskan BUMN dalam hal ini Peruri sebagai GovTech Indonesia yang akan menjadi tumpuan masa depan dalam percepatan transformasi digital.
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan, GovTech akan memiliki dampak positif terhadap penyelenggaraan tata kelola negara menjadi lebih efektif, transparan dan cepat yang berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan pemerintah terhadap publik.
Baca juga: Cerita Hasto Kala Megawati Larang Menpan RB Azwar Anas Maju Caleg di Pemilu 2024
"Pemanfaatan teknologi dalam fungsi pemerintahan akan membawa manfaat besar di antaranya penghematan biaya, peningkatan penyediaan layanan, pengambilan keputusan berdasarkan data, yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Dwina.
Ia menyebut, digitalisasi berbasis arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)/GovTech menjadi pilar utama untuk memberikan pelayanan yang unggul dan berkualitas kepada masyarakat.
"Kami menyadari bahwa SPBE ini adalah misi yang sangat strategis, untuk itu kami mengajak berbagai pihak berkolaborasi bersama-sama membangun suatu ekosistem untuk mewujudkan GovTech Solution for a Better Tomorrow dengan tetap memperhatikan upaya-upaya dalam mendukung isu-isu keberlanjutan global,” papar Dwina.