“Pada anak-anak negeri ini yang datang dengan penuh cita-cita, idealisme, pengabdian, berjuang bersama dalam satu partai harus menjadi korban karena satu dua orang yang tidak tepat, itu tidak benar,” kata Surya.
Baca juga: Surya Paloh: Betapa Terhinanya Yasin Limpo saat Pulang ke Indonesia, Padahal Baru Terima Penghargaan
Pernyataan Surya Paloh
Jauh sebelumnya, Surya Paloh pernah menyampaikan bahwa pihaknya tak main-main dengan komitmen partainya, soal spirit antikorupsi.
Menurutnya, NasDem tak layak dipertahankan jika memiliki kader yang tak berintegritas.
“Tidak layak Partai Nasdem dipertahankan,” demikian kata Surya Paloh setelah membuka pembekalan caleg Partai Nasdem, di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin (3/6/2015).
Ia pun pernah berjanji, tidak akan cuci tangan bila ada kadernya yang tersangkut kasus pidana.
Jika ada kader yang melakukan tindak pidana itu, maka Surya Paloh tak segan memintanya untuk undur diri.
Bahkan, ia mengaku juga siap angkat kaki dari partai yang dibesarkannya itu jika dirinya sendiri terbukti melakukan korupsi.
Hal itu diungkapkan Surya Paloh saat dirinya menghadiri perayaan HUT pertama Fraksi NasDem DPR RI di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/10/2015) malam.
"Dia (kader yang melakukan korupsi) harus keluar (dari partai), nggak ada (pengecualian), termasuk diri saya, itu gambaran sumbangsih konsistensi pendidikan politik dan komitmen mengikat dengan sesungguhnya dengan kejujuran hati, jadi siapa saja (harus mundur)," kata Surya.
Pernyataan itu, kata Surya Paloh, adalah bentuk komitmennya sebagai politikus yang mendorong gerakan perubahan.
"Ini membedakan partai ini, gerakan perubahan itu tidak sekedar pemahaman."
"Dimulai dengan perilaku keteladanan, katakan dia public figure, tokoh, jadi semakin banyak hal yang harus pertimbangkan dalam kehidupan kesehariannya, ucapan perbuatannya, itu konsekuensi," jelas Surya Paloh.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Srihandriatmo Malau)