"Rumah saya juga rumah dinas. Saya sudah lima kali (pindah) rumah dinas, enggak ada senjata-senjata," tegas dia.
Terpisah, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya saat ini berkoordinasi dengan Baintelkam Polri untuk mendalami temuan senpi di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
"Sejauh ini masih didalami melalui Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya dan akan berkoordinasi dengan Baintelkam Polri," kata dia.
Baca juga: Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Resmi Ditahan di Rutan KPK 20 Hari untuk Lanjutan Penyidikan
Jenis Senpi yang Ditemukan
Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan 12 senpi yang ditemukan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo semuanya berjenis laras pendek.
Ke-12 senpi itu tengah dicocokkan dengan data di Baintelkam Polri untuk mengetahui keperluan pemakaian dan legalitas kepemilikan.
"Dua belas senpi itu jenisnya laras pendek. Nanti dilihat ya dari data Baintelkam Polri," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa.
"Ini senjata milik siapa, kemudian senjata ini peruntukannya, apakah untuk membela diri atau koleksi?"
"Apakah untuk berburu nanti ada di datanya Baintelkam Polri," jelasnya.
Soal merek, Dirintelkam Polda Metro Jaya, Kombes Hirbakh Wahyu Setiawan, mengatakan 12 senpi tersebut terdiri dari berbagai merek.
Di antaranya ada S&W, Walther, dan Tanfoglio.
"(Senpi) dari berbagai jenis. Ada S&W, Walther, Tanfoglio, dan lain-lain," kata Hirbakh.
Diketahui, Syahrul Yasin Limpo saat ini tengah menghadapi proses hukum terkait dugaan korupsi di Kementan.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Rabu (11/10/2023), Syahrul Yasin Limpo ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (12/10/2023).
Ia ditangkap setelah meminta penjadwalan ulang pemeriksaan bersama KPK menjadi hari Jumat (13/10/2023).