Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID), Mochammad Subchi Azal Tsani atau akrab disapa Bechi menggagas program pembangunan rumah layak huni bernama Rumah Syukur Layak Huni Shiddiyyah (RSLHS).
RSLHS dibangun di sejumlah wilayah untuk membantu warga fakir miskin dan kaum dhuafa yang membutuhkan agar dapat memiliki rumah layak huni.
"Program pembangunan rumah layak huni secara gratis itu dipersembahkan untuk Rakyat Indonesia Raya yang berhak terutama fakir miskin dan kaum dhuafa yang belum memiliki tempat tinggal yang layak atau dalam artian belum memiliki rumah layak huni," ujar Bechi, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, rumah dapat diinterpretasikan sebagai jiwa dalam konteks syair lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang berbunyi 'Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya' yang memiliki makna lebih mendalam.
Sehingga, kata dia, rumah bukan hanya sebatas tempat fisik untuk tinggal, tetapi juga simbol penting dari pembangunan jiwa dan kebangsaan.
"Rumah syukur ini tentunya dipersembahkan 100 persen gratis untuk warga yang membutuhkan, dengan berbagai kebutuhan seperti material, tenaga kerja, konsumsi para pekerja, termasuk fasilitas listrik dan kebutuhan air/sumur bagi mereka yang belum memilikinya. Tak hanya itu saja, penerima rumah juga dibebaskan dari semua biaya," jelas dia.
Selain membangunkan rumah dari awal hingga akhir, RSLHS juga telah diisi perabotan rumah tangga seperti satu set kursi dan meja ruang tamu, kipas angin, dipan, Kasur, lemari, kompor gas, dan rak piring, dan lainnya. Bahkan tidak jarang juga ada yang diberikan tv, dan laptop.
Rumah ini dibangun oleh OPSHID se-Indonesia. Bahan dasar konstruksi yang digunakan sejak awal hingga tahap akhir juga merupakan bahan-bahan dengan kualitas baik dengan spesifikasi menengah keatas.
Ketua Umum sekaligus anak dari Mursyid Thoriqoh Shiddiyyah Indonesia, Kyai Muchammad Muchtar Mu'thi ini mencatat sudah ada lebih dari 1.800 rumah syukur yang telah dibangun.
Dalam pembangunan rumah syukur, warga Thoriqoh Shiddiqiyyah saling bahu membahu bergotong royong memberikan bantuan baik berupa kebutuhan untuk pembangunan rumah seperti semen hingga anggaran.
Saat ini sudah ada 66 unit rumah syukur yang tengah dalam proses pembangunan secara serentak di seluruh Indonesia, dengan biaya yang dikeluarkan kurang lebih mencapai Rp130 juta per unit.
Bahkan pada 28 Oktober 2023 yang bertepatan juga dengan Hari Sumpah Pemuda, menjadi momen bersejarah dari perjalanan panjang dengan diserahkannya secara resmi bantuan RSLHS kepada para penerima secara serentak se-Indonesia.
"Semua pendanaan murni dikumpulkan dari shodaqoh warga Shiddiqiyyah sendiri," kata dia.
Baca juga: Warga Cilegon Terima Bantuan Renovasi Rumah Layak Huni, Ditargetkan 100 Rumah akan Direnov Ulang
Hal ini kata dia, merupakan bukti pengorbanan dari warga Shiddiqiyyah demi terwujudnya RSLHS untuk rakyat Indonesia yang membutuhkan.
"Ini adalah contoh nyata bagaimana semangat gotong-royong dan kemauan kuat dapat membantu membangun jiwa dan kebangsaan, seiring dengan semangat syair Indonesia Raya," pungkasnya.