Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengupayakan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) agar dapat dilakukan mulai di tingkat tapak. Satu di antaranya melalui Program Kampung Iklim (Proklim).
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi mengatakan, hal itu menjadi salah satu realisasi dari komitmen Indonesia dalam rangka pengendalian perubahan iklim.
"Kementerian LHK melalui ProKlim mendorong upaya aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat tapak. Melalui ProKlim diharapkan upaya peningkatan ketahahan terhadap dampak negatif perubahan iklim sekaligus pengurangan emisi gas rumah kaca atau GRK dapat dilakukan mulai dari tingkat tapak," kata Laksmi, dalam acara Penganugrahan Penghargaan Proklim 2023 dan Peresmian RKKIK, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Menteri LHK Perintahkan Pasukan Manggala Agni Bantu Tangani Kebakaran TPA Rawa Kucing Kota Tangerang
Laksmi mengatakan, esadaran terhadap pentingnya upaya adaptasi dan mitigasi di tingkat tapak melalui ProKlim terlihat dari meningkatnya jumlah lokasi ProKlim pada Tahun 2023.
Adapun ia menjelaskan, yang diregistrasi dalam Sistem Registri Nasional (SRN) Pengendalian Perubahan Iklim yakni sebanyak 2490 lokasi.
"Yang tersebar di 36 provinsi pada 347 kabupaten/kota. Jumlah lokasi yang diregistrasi meningkat sebesar 128 persen dibandingkan dengan Tahun 2021 yakni sebanyak 1092 lokasi," kata Laksmi.
"Dari jumlah provinsi dan dari jumlah kabupaten/kota yang berpartisipasi juga mengalami peningkatan dari Tahun 2022 yakni sebanyak 33 provinsi danĀ 268 kabupaten/kota. Demikian juga dari sisi institusi pendukung ProKlim meningkat dari 11 lembaga/dunia usaha pada Tahun 2022 menjadi 23 lembaga/dunia usaha pada Tahun 2023," tuturnya.