“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah”
Apa itu sifat sabwah? Suatu sifat yang jika seorang laki-laki mampu membendungnya, maka membuat Allah kagum terhadapnya? shabwah adalah sifat berupa kecondongan rasa untuk menyimpang dari kebenaran.Maka orang yang mampu membendungnya akan dikagumi oleh Allah Swt.
Bagaimana seorang laki-laki bisa memegang teguh prinsipnya? bagaimana seorang laki-laki bisa bersabar dalam barisan kebenaran? Dalam al-Qur’an di kisahkan mengenai 7 (tujuh) orang laki-laki yang menjadi contoh kepada seluruh laki-laki yang hidup pada generasi berikutnya. Tentang bagaimana mereka bertahan menjaga aqidah dan prinsip mereka, meski mereka sebagai minoritas atau bahkan satu-satunya orang beriman yang tetap bertahan di tengah Kekuasaan Raja Diqyanus di Romawi yang memaksa semua orang untuk menyembah berhala. Mereka tetap membawa iman mereka Bersama mereka. Dan akhirnya Allah menyelamatkan mereka. Kisah ini tertuang dalam surat al-Kahfi: 9-13
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْكَهْفِ وَٱلرَّقِيمِ كَانُوا۟ مِنْ ءَايَٰتِنَا عَجَبًا
“Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan hewan peliharaan raqim itu termasuk tanda-tanda kebesaran Kami yang menakjubkan?”
Al-Kahfi mengisahkan mengenai 7 (tujuh) pemuda yang tidur 309 tahun di sebuah Gua. Haltersebut adalah sebagaimana penjelasan dalam Tafsir al- Qur’anul adzim Ibn Katsir.
إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
“(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."
Doa ini yang kita sering membacanya. Untuk pula mengenang bagaimana dalam keadaan terdesak tujuh pemuda itu karna tak tahu kepada siapa lagi? atau tempat mana lagi untuk berlindung?, maka mereka berdoa hanya kepada Allah. Lalu Allah memberikan karomah:
فَضَرَبْنَا عَلَىٰٓ ءَاذَانِهِمْ فِى ٱلْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
“Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, selama bertahun-tahun.”
Mereka ditidurkan dalam gua, lalu mereka dibolak-balikkan Allah ke kiri dan kekanan dan akhirnya hingga tiba saatnya mereka dibangunkan:
ثُمَّ بَعَثْنَٰهُمْ لِنَعْلَمَ أَىُّ ٱلْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوٓا۟ أَمَدًا
“Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara ke dua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).”
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Hubungan Agama dan Negara