Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta penjadwalan ulang kepada Dewan Pengawas (Dewas) KPK pada 8 November 2023.
Sedianya Dewas KPK mengundang lima pimpinan hari ini, termasuk Firli Bahuri, untuk dimintai keterangannya terkait pertemuan Firli dengan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan dugaan pemerasan.
Juru Bicara KPK Ali Fikri menerangkan, Firli Bahuri berada di Gedung Merah Putih KPK.
Baca juga: Nurul Ghufron Bantah Ketua KPK Firli Bahuri Punya Safe House
Jarak antara Gedung Merah Putih dengan Kantor Dewas, berdasarkan Google Maps, hanya 500 meter.
Ali menjelaskan, alasan permohonan pengunduran jadwal tersebut karena Firli Bahuri masih ada beberapa kegiatan di Gedung Merah Putih.
Kendati tidak dijelaskan detail kegiatan yang dimaksud.
"Yang kami ketahui masih ada beberapa agenda lain yang sedang dilakukan di kantor saat ini," kata Ali dalam keterangannya, Jumat (27/10/2023).
"Sedangkan pimpinan lain, berdasarkan jadwal, pimpinan ada juga yang sedang dinas di luar kota, baik kemarin di Medan, Makassar dan Labuan Bajo," sambungnya.
Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris meminta Firli Bahuri tak terlalu lama menunda proses klarifikasi.
Baca juga: Alasan Firli Bahuri Absen dari Panggilan Dewas KPK, Minta Pemeriksaan Ditunda hingga 8 November 2023
Sebab, menurut Haris, Dewas KPK ingin segera merampungkan perkara lainnya.
"Waduh kalau alasan (ketidakhadiran) Pak FB (Firli Bahuri) saya tidak tahu ya. Jadi Anda bisa tanya langsung kepada beliau ya. Beliau sih minta sesudah tanggal 8. Bagi saya, khususnya, tanggal 8 itu kejauhan, kelamaan. Sebab, begini, kita di Dewas itu kan banyak yang dikerjakan. Kita Dewas ingin cepat-cepat selesai kasus-kasus ini," kata Haris di Kantor Dewas KPK, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2023).
Untuk diketahui, hanya Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang bisa memenuhi undangan klarifikasi dewas pada hari ini.
Sementara tiga Wakil Ketua KPK lainnya, Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, dan Johanis Tanak memiliki alasan tersendiri terkait ketidakhadirannya.
Baca juga: Diklarifikasi Dewas KPK soal Pertemuan Firli Bahuri-SYL, Nurul Ghufron: Tidak Ada Persiapan