Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Babak final kompetisi sepak bola Soekarno Cup Liga Kampung U-17 akan digelar pada 3 November 2023, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Tim juara akan mendapatkan piala yang didisain khusus oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prananda Prabowo.
Tropi itu merupakan hasil kontemplasi putra Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua DPP PDIP, M.Prananda Prabowo, yang kemudian dijabarkan dan diwujudkan oleh pemahat Dolorosa Sinaga.
Menurut kader muda PDIP yang menjadi panitia kegiatan, I Made Agus Mahayastra, piala tersebut tak hanya menjadi simbol supremasi pencapaian tertinggi di sebuah kompetisi, tetapi ada nilai-nilai histori yang terkandung di dalamnya.
"Piala diperebutkan ini tentu punya historis, punya makna dan sesuatu sangat berharga sehingga dari kita berharap Mas Prananda karena beliau sebagai politisi, beliau seorang seniman dan budayawan, gitaris dan musik dan lain-lainya,” kata Agus yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Gianyar saat konferensi pers di SUGBK, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Agus mengatakan di dalam diri Prananda bukan hanya mengalir darah politisi, tetapi juga darah seni sehingga dapat menciptakan sebuah piala prestisius bernilai sejarah yang akan diperebutkan seluruh tim ajang Soekarno Cup Liga Kampung U-17.
“Sehingga beliau (Prananda) tahu bagaimana cara untuk membuat tropi yang betul -betul diperebutkan sekuat tenaga oleh tim yang berlaga,” ucap Agus.
Lebih lanjut, Agus menuturkan piala tersebut merupakan hasil kontemplasi putra Megawati Soekarnoputri yang kemudian dijabarkan dan diwujudkan oleh perupa Dolorosa Sinaga.
Dengan desain piala dua tangan memegang bola dunia di atas miniatur stadion GBK menunjukkan bahwa stadion karya Presiden Pertama RI Soekarno tersebut sangat kokoh.
“Beliau mencurahkan ide dan lahirlah ini (tropi). Di bawah ini adalah GBK miniaturnya, GBK kita tahu dibikin oleh kakeknya beliau dan bagaiamana kokoh GBK ini dan dalam kurun waktu beberapa tahun sat ini sampai sekarang,” ucap Agus.
Selain itu, kata Agus, simbol kekokohan yang tersemat di dalam piala Soekarno Cup juga menjadi implemantasi kekokohan PDIP dalam mengawal konstitusi.
“70 tahun GBK berdiri, bergitu kokoh mas Prananda menjadikan simbol kekokohannya sehingga namanya PDI Perjuangan kokoh mengawal Kontitusi tidak megubah Kontitusi untuk mencari kekuasaan itu simbolnya ini, bangunan miniatur GBK ini,” ungkapnya.
Di sisi lain, desain dua tangan memegang bola dunia merupakan wujud kekuatan dan kekokohan mengabdi pada rakyat dan negara Indonesia.