"Di sepanjang jalan terjadi serangan-serangan. Mengingat situasi yang sangat tidak kondusif ini, maka kami bersepakat agar WNI kembali ke rumah mereka di Gaza Utara," ungkap dia.
Kemudian proses evakuasi dicoba kembali pada tanggal 2 November.
Baca juga: Iron Dome Mendadak Rusak, Rudal Israel yang Ditembak ke Gaza Berbalik Arah dan Jatuh di Tel Aviv
Sejak pagi hari, evakuasi dilakukan kembali.
Namun gagal lagi karena situasi tidak memungkinkan.
"Karena keselamatan para WNI adalah prioritas," ucap dia.
Lalu untuk ketiga kalinya, di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali.
"Alhamdullillah berhasil. 4 WNI dan 1 istri WNI sudah berhasil dievakuasi," ungkap mantan dubes RI di Belanda ini.
Jarak Tempuh Evakuasi yang Panjang
Para WNI yang berhasil dievakuasi berada di Gaza Utara.
Mereka harus melakukan perjalanan yaitu ke Rafah sekitar 40-50 menit dalam keadaan normal.
Kemudian harus kembali lagi perjalanan dari Rafah ke Kairo dengan menempuh waktu 7 jam dengan jarak sekitar 367 km.
Baca juga: Buntut Sebut Bom Nuklir Bisa Dijatuhkan di Gaza, Menteri Israel Terancam Dipecat
Komunikasi Sempat Terputus
Retno menuturkan, yang lebih menyulitkan dari proses evakuasi ini antara lain adalah karena komunikasi selalu on and off.
Sambungan komunikasi kadang dapat dipergunakan dan kadang dalam beberapa waktu tidak dapat dipergunakan.
"Jadi seperti kemarin pada saat kita hilang koneksi, kita mencoba minta bantuan teman-teman yang ada di Gaza untuk mengontak WNI, apakah mereka dalam kondisi baik atau tidak. Karena komunikasi dari luar Gaza tidak dapat dilakukan," ungkap dia.
Indonesia juga sempat melakukan pengecekan ke beberapa negara apakah mereka mengalami hambatan serupa, dan mereka menyampaikan iya mereka menghadapi hambatan serupa.
"Terus mencoba berusaha, dan akhirnya teman-teman sekali lagi alhamdulillah bahwa 4 WNI dan 1 istri WNI dapat dievakuasi ke Kairo saat ini," urai Retno.