Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pintu perbatasan Rafah ditutup, proses evakuasi terhadap satu keluarga WNI Muhammad Hussein dari wilayah Gaza belum berhasil dilaksanakan.
Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menuturkan, sudah dua hari ini satu-satunya pintu keluar dari Gaza untuk para WNA yakni Rafah ditutup.
Baca juga: 4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza, Menlu Retno Akui Tidak Mudah
"Upaya untuk melakukan evakuasi terhadap satu keluarga WNI yang tinggal di Gaza Selatan, kembali belum berhasil," kata Retno dalam press briefing, Senin (6/11/2023).
Retno juga menyebut, dengan ditutupnya pintu Rafah maka proses evakuasi sama sekali tidak dapat dilakukan.
"Diperoleh informasi, pintu dari sisi Gaza tidak dibuka sehingga tidak dimungkinkan dilakukan evakuasi. Dari lapangan kami juga memperoleh informasi, bahwa sudah dua hari ini tidak ada evakuasi dari Gaza ke Rafah," ungkap dia.
Meski demikian, pihaknya memastikan keluarga WNI itu yang terdiri dari 3 WNI (suami dan 2 anak) dan seorang istri warga negara Palestina ini dalam keadaan baik.
Lebih jauh, Retno yang langsung berkomunikasi dengan Muhammad Hussein mengatakan, pemerintah Indonesia akan terus mengupayakan proses evakuasi bisa dilakukan secepat mungkin.
Baca juga: Bukan Hal Mudah, 4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza di Upaya Ketiga
"Kita akan terus berusaha dan kemarin saya lakukan kembali komunikasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa WNI dalam keadaan baik."
"Saya juga langsung berkomunikasi dengan keluarga WNI Pak Hussein, untuk memberikan semangat dan menyampaikan bahwa kami sedang terus berusaha," tutur mantan dubes RI di Belanda ini.
Sulitnya Proses Evakuasi WNI
Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi sempat menceritakan bagaimana sulitnya proses evakuasi terhadap WNI dari wilayah Gaza.
Evakuasi harus mengalami dua kali kegagalan karena situasi yang tidak kondusif.
"Perjalanan evakuasi 4 WNI dan 1 istri WNI ini bukan hal yang mudah, sekali lagi bukan hal yang mudah," tutur Retno dalam press briefing, Jumat (3/11/2023).
Retno menceritakan, evakuasi dimulai pada tanggal 1 November, WNI sudah berusaha menuju Rafah, namun harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif.