Hal itu dipertimbangan agar pasukan itu menjadi pasukan yang disiplin, royal, semangat, kompak, dan didedikasikan mampu bergerak secara cepat.
Pada akhirnya Komisaris Polisi M. Yasin diberi kekuasaan oleh Kepala Kepolisian R.S. Soekanto Tjokrodiatmojo untuk membentuk Mobile Brigade.
Hal itu mengacu pada Surat Perintah Kepala Muda Kepolisian No. Pol: 12/778/91 sejak 14 November 1946 secara resmi bahwa Mobile Brigade (Mobrig) telah lahir.
Lahirnya Mobrig ini terhitung sejak 14 November 1945, dan di setiap karsidenan dibentuk Mobile Brigade Keresidenan (MBK) yang berjumlah kurang lebih 100 orang.
Selain itu, dibentuk juga Mobile Briggade Besar Djawatan Kepolisian Negara (MBB-DKN) yang memiliki kekuatan satu batalion.
Setelah itu, kesatuan Mobrig pun diubah susunannya menjadi tingkat batalion melalui Surat Keputusan Departemen Kepolisian Negara No. Pol : 13/MB/1959 pada tanggal 25 April 1959.
AKP Boediyoewono Gagak Pranolo menjadi pemimpin pertama di Brimob dan saat itu ditugaskan dalam operasi militer untuk memberantas PRRI di Pekanbaru, Sumatera.
Presiden RI Ir. Soekarno saat itu yang menjadi inspektur upacara memberi penganugerahan Pataka 'Nugraha cakanti Yana Utama' .
Penganugerahan itu sebagai penghargaan atas pengabdian dan kesetian Mobrig kepada Kemerdekaan Indonesia dan peresmian perubahan nama Mobile Brigade (Mobrig) menjadi Brigade Mobil (Brimob).
(Tribunnews.com/Pondra)