Yudo Margono menempuh pendidikan dasarnya di SDN 02 Garon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Yudo kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Balerejo, Kabupaten Madiun.
Lantas, di pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), ia bersekolah di SMA Negeri 1 Mejayan.
Lulus SMA, Yudo mendaftar di TNI AL bersama teman-temannya dan diterima di Akademi Angkatan Laut.
Karier Militer Yudo Margono
Yudo Margono memulai kariernya di dunia militer dengan dipercaya sebagai Asisten perwira divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332.
Kariernya di TNI AL pun semakin berkembang.
Yudo ditugaskan menjadi Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahillah 361.
Pada 2004-2008, Yudo kemudian dipercaya untuk menjadi Komandan Lanal Tual.
Kemudian, Yudo kembali diamanahi untuk menjadi Komandan Lanal Sorong pada 2008-2010.
Tak berhenti di situ, Yudo mendapatkan tugas besar untuk menjadi Komandan Satkat Koarmatim pada 2010-2011.
Pada 2019, Yudo dipercaya menjadi Pangkogabwilhan I.
Nama Yudo semakin dikenal setelah berhasil melakukan pengusiran kapal asing di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Kepulauan Riau.
Selain itu, Yudo berperan dalam pemulangan WNI dari Wuhan, China.