Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran menyoroti masih banyaknya tantangan dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) ke depan.
Hal itu disampaikan Fadil dalam acara HUT Ke-37 Polairud di Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (1/12/2023).
Fadil menyampaikan sebagaimana telah ditekankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa tantangan Polri ke depan semakin berat.
Oleh karena itu, menurutnya, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri dalam menjaga stabilitas kamtibmas di Indonesia.
Pertama, ia mengatakan Korpolairud harus memberikan dukungan penuh melalui partisipasinya mengamankan lokasi merger proyek pemerintahan.
"Berikan dukungan penuh dalam menjamin stabilitas kamtibmas di lokasi merger proyek, karena dapat menjadi titik tumbuh perekonomian baru yang merupakan leverage point atau daya ungkit pembangunan nasional," kata Fadil, dalam sambutannya, Jumat ini.
Baca juga: Komunitas Driver Ojol Dukung Pemerintah dan Polri Jaga Kamtibmas yang Kondusif
Kedua, eks Kapolda Metro Jaya itu menyororti adanya tantangan bencana alam dan perubahan iklim.
"Letak geografis Indonesia pada pacific ring of fire membuat Indonesia sangat rentan terjadi bencana," ucapnya.
Untuk itu ia meminta agar kesiapsiagaan personel dan sarana prasarana (sarpras) dapat dipastikan guna melakukan respons cepat untuk memitigasi bencana.
Ketiga, katanya, tantangan terkait penegakkan hukum.
Fadil mengatakan laporan Environmental Justice Foundation pada tahun 2023 menyebutkan bahwa perairan seringkali digunakan untuk praktik pemindah muatan ilegal.
"Seperti satwa yang dilindungi, transaksi narkotika, dan peredaran senjata api ilegal. Selain itu praktik importasi ilegal juga kerap dilakukan di jalur perairan, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara," jelas Fadil.
Keempat, ia menyoroti sejumlah acara atau event bertaraf nasional atau internasional yang bakal diselenggarakan di Indonesia.
"Kemudian terkait pengamanan event nasional maupun internasional, ke depan kita akan menghadapi event, seperti AFC U-17, World Water Forum, Formula-E, Motocross Grandpix, PON Ke-21 tahun 2024 di Sumater dan Aceh, Idul Fitri dan Idul Adha," sebutnya.
Mengenai hal tersebut, Kabaharkam Polri meminta untuk terus dilakukannya patroli sebagai kegiatan preventif, penegakan hukum sesuai prosedur, serta menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait.
"Berikan dukungan penuh dengan baik, baik personel maupun sarpras keamanan dapat dipastikan sehingga dapat memberikan multiplayer effect terhadap ekonomi nasional dan internasional trust kepada Indonesia."
Terakhir yang tak kalah penting, Fadil menggarisbawahi tantangan Polri terkait pengamanan Pemilu 2024 mendatang.
"Oleh sebab itu, berikan dukungan secara optimal, khususnya dalam pendistribusian logistik pemilu. Kerahkan kapal, pesawat, helikopter Polri, sehingga dapat menjangkau wilayah terpencil dan terluar," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran mengatakan, Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) telah melakukan penegakan hukum terhadap tindak pidana di wilayah perairan sepanjang tahun 2023.
Fadil menjelaskan hal itu dilakukan guna memberi efek jera terhadap pelaku tindak pidana, yang di antaranya berupa tindak pidana perdagangan orang (TPPO), illegal loging, dan illegal fishing.
"Penegakan hukum juga dilaksanakan sepanjang tahun 2023 sebagai upaya terakhir atau ultimum remedium guna memberikan efek jera kepada para pelaku tindak pidana di wilayah perairan seperti TPPO, illegal loging dan illegal fishing," kata Fadil, dalam acara HUT Ke-37 Polairud, di Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (1/12/2023).
Fadil menyebut upaya penegakan hukum yang dilakukan Korpolairud berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara.
"Sehingga berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara Rp 297,89 miliar," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadil juga mengatakan, Korpolairud turut aktif menumpas gerakan pemberontakan dan terlibat dalam berbagai operasi kepolisian.
Di antaranya, operasi Aman Malindo, Sri Gunting, Nila dan Gurita, serta operasi pengamanan berbagai kegiatan nasional maupun internasional.
"Korpolairud Baharkam Polri juga secara aktif melaksanakan kegiatan rutin melalui kegiatan preventif dan preemtif seperti patroli rutin, penjagaan perbatasan, dan pengamanan obyek vital di laut serta hotspot area labu jangkar sehingga berhasil menurunkan angka kriminalitas di laut," ucap Fadil.