TRIBUNNEWS.COM - Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS Kejaksaan telah dimulai pada hari ini, Minggu (3/12/2023).
Di masing-masing jabatan ada jenis-jenis tes tersendiri.
Selain itu, bobot penailaian juga berbeda.
Berikut adalah jenis/bentuk tes dan bobot penilaian pada SKB CPNS Kejaksaan:
1. Ahli Pertama-Jaksa, Petugas Barang Bukti dan Pengelola Penanganan Perkara, terdiri dari tes:
- CAT, dengan bobot 50 persen
Baca juga: Aturan Tes Wawancara SKB CPNS Kejaksaan 2023 dan Ketentuan Berpakaian
- Wawancara, dengan bobot 25 persen
- Praktik Kerja, dengan bobot 25 persen
- Psikotes, bersifat mengugurkan
- Kejiwaan, bersifat menggugurkan
- Kesehatan, bersifat menggugurkan
2. Penjaga Tahanan, terdiri dari tes:
- CAT, dengan bobot 50 persen
- Wawancara, dengan bobot 20 persen
- Praktik Kerja, dengan bobot 15 persen
- Tes Beladiri dan Kesamaptaan, dengan bobot 15 persen
- Psikotes, bersifat mengugurkan
- Kejiwaan, bersifat menggugurkan
- Kesehatan, bersifat menggugurkan
Tata Tertib SKB Non-CAT CPNS Kejaksaan 2023
1. Seluruh proses seleksi dimulai pada pukul 08.00 waktu setempat.
2. Peserta hadir paling lambat 60 menit sebelum seleksi dimulai untuk proses registrasi dan pemeriksaan kelengkapan dokumen persyaratan peserta.
3. Peserta wajib membawa:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) Asli/Surat Keterangan Pengganti KTP asli yang masih berlaku/Kartu Keluarga Asli/Salinan Kartu Keluarga yang dilegalisir basah oleh pejabat yang berwenang;
- Ijazah Asli/Legalisir Asli tingkat SLTA (berlaku bagi seluruh jabatan, termasuk peserta pada Formasi Petugas Barang Bukti maupun Ahli Pertama Jaksa);
- Kartu Tanda Peserta Ujian yang telah dicetak melalui laman rekrutmen.kejaksaan.go.id (yang dapat dicetak mulai tanggal 1 Desember 2023);
- Pensil kayu (bukan pensil mekanik).
4. Peserta menunjukan kelengkapan dokumen persyaratan kepada panitia untuk diperiksa dan peserta harus sesuaiĀ foto yang ada di kartu peserta, KTP dan/atau Ijazah tingkat SLTA-nya.
5. Khusus untuk wawancara pimpinan, Pansel CASN Kejaksaan RI telah menetapkan pewawancara untuk masing-masing peserta, sehingga urutan kedatangan para peserta menentukan urutan penghadapannya kepada masing-masing pewawancara, dengan mekanisme sebagai berikut:
- Peserta hadir dan menunggu di Ruang Tunggu;
- Peserta dipanggil untuk dihadapkan pada pewawancaranya sesuai dengan urutan kedatangan;
- Petugas melakukan Verifikasi;
- Seluruh barang dititipkan kecuali Kartu Ujian dan KTP;
- Peserta masuk ke ruang pewawancara atau menunggu di depan ruang pewawancara;
Khusus untuk tes kesehatan, diwajibkan membawa pas foto 4x6 terbaru dan diimbau untuk berpuasa 10 jam sebelum pelaksanaan tes (boleh minum air putih/mineral).
6. Peserta wajib berpakaian rapi dan sopan, dengan ketentuan:
- kemeja atas berwarna putih polos tanpa corak;
- celana Panjang/rok berwarna hitam polos tanpa corak;
- khusus pada saat Tes Kesehatan, Tes Kesamaptaan dan Beladiri dihimbau membawa kaus putih polos tanpa corak dengan celana training.
Proses penggantian baju diperkenankan setelah mendapatkan arahan dari panitia.
- sepatu yang tertutup dengan dominan hitam (tidak diperkenankan memakai sandal).
- jilbab berwarna gelap bagi peserta yang berjilbab.
- tidak menggunakan ikat pinggang (kecuali saat wawancara pimpinan, peserta dapat memakai ikat pinggang).
7. Saat di depan ataupun di dalam ruang pewawancara, ruang kesehatan, ruang ujian psikotes, kejiwaan, dan praktek kerja dilarang membawa:
- buku atau catatan lainnya.
- kalkulator, gawai, kamera dalam bentuk apapun, jam tangan dan alat tulis.
- senjata api/tajam atau sejenisnya.
- menggunakan komputer selain untuk ujian
8. Peserta pada ruang ujian psikotes, kejiwaan, dan praktek kerja, dilarang:
- bertanya/berbicara dengan sesama peserta selama seleksi berlangsung
- menerima/memberikan sesuatu dari/kepada peserta lain tanpa seizin panitia selama seleksi berlangsung
- keluar ruangan seleksi, kecuali memperoleh izin dari panitia
- membawa makanan dan minuman dalam ruang seleksi
- merokok dalam ruangan seleksi
9. Peserta wajib melakukan penitipan barang secara mandiri di tempat yang ditentukan
10. Peserta wajib mendengarkan arahan dari panitia
11. Peserta selama proses ujian maupun saat menunggu giliran ujian, wajib melapor apabila ada keluhan kesehatan, termasuk memberitahukan kepada panitia apabila sedang hamil atau mendaftar pada jenis kebutuhan disabilitas
12. Peserta dapat keluar ruang ujian atau pun meninggalkan lokasi ujian apabila sudah menyelesaikan semua proses seleksi.
13. Peserta setelah mengambil barang yang dititipkan di tempat penitipan secara tertiba, segera meninggalkan lokasi ujian.
(Tribunnews.com, Widya)