Sebab, jika calon mahasiswa yang sudah lolos ke PTN melalui jalur prestasi atau tes, tetap diberikan kesempatan mendaftar di jalur mandiri, sama saja panitia memberikan keistimewaan kepada calon mahasiswa yang memiliki privilege ekonomi berlebih.
"Yang dirugikan adalah calon mahasiswa yang nilainya di bawah ambang batas atau cut off jalur prestasi dan tes yang tidak diterima."
"Karena kita berasumsi sudah full kuotanya, padahal ada cukup banyak yang tidak menggunakan kursi yang sudah mereka dapatkan."
"Padahal seharusnya bisa diisi oleh calon mahasiswa yang ada di urutan selanjutnya," kata dia.
Perubahan ketiga adalah jumlah program studi (prodi) yang bisa dipilih.
Nino mengatakan, kini calon mahasiswa memiliki pilihan lebih banyak prodi serta program vokasi.
"Memberikan pilihan lebih luas pada calon mahasiswa sekaligus memberikan kesempatan pada calon mahasiswa memilih prodi vokasi, baik D3 maupun D4," ujar Nino.
Meski demikian, ada beberapa skema penerimaan mahasiswa baru yang tidak berubah alias sama seperti tahun 2023.
Di antara kriteria untuk mengikuti SNBP dengan mempertimbangkan nilai raport atau prestasi yang pernah diraih.
"Untuk jalur prestasi, kita ingin menghargai prestasi secara utuh."
"Oleh karena itu, kita akan menghitung nilai raport semua mata pelajaran plus mata pelajaran tertentu yang cocok dengan prodi yang dituju atau prestasi lain yang relevan," jelasnya.
Sementara untuk jalur tes, materi yang akan diujikan pada SBNT 2024 sama seperti SNBT 2023.
SNBT 2024 akan menguji tes potensi skolastik, literasi bahasa Indonesia, literasi bahasa Inggris, dan penalaran matematika.
"Kita tidak menguji hafalan yang luas di mata pelajaran, melainkan daya nalar di tes potensi skolastik, literasi membaca di bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta penalaran matematika," kata dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)