Lebih lanjut, Prabowo berpesan kepada para taruna dan taruni Akmil untuk giat belajar serta berlatih agar kelak mereka menjadi personel TNI yang dapat diandalkan negara untuk menjaga kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.
Pasalnya, tidak ada negara yang mampu bertahanan dari gangguan apabila tentaranya lemah. Selaras dengan hal itu, para prajurit dan tentara di indonesia harus dipimpin oleh para pimpinan TNI, yang kata Prabowo, juga harus kuat. Untuk itulah, Akmil hadir untuk mendidik mereka menjadi calon pemimpin di masa depan.
"Saudara-saudara sekalian, kita bangsa yang tidak suka perang, kita bangsa yang cinta damai. Tapi, demi kemerdekaan, demi kedaulatan, kita harus rela bilamana ada yang ingin menjajah kita, ada yang ingin menduduki kita, ada yang ingin merampas kekayaan dan hak-hak kita," jelasnya.
"Tidak ada negara yang kuat, tidak ada negara yang survive tanpa tentara yang kuat. Tidak ada tentara yang kuat tanpa pemimpin-pemimpin tentara yang kuat, tanpa perwira-perwira yang kuat, karena itu nikmatilah masa-masamu di sini," sambung Prabowo.
Baca juga: Hadiri Reuni Akbar Akabri 1970-1973, Prabowo Makan Siang Hingga Nyanyi Bareng SBY
Para taruna dan taruni Akmil juga diharapkan oleh Prabowo untuk meneladani setiap hal-hal baik dan prestasi yang telah ditorehkan oleh para senior mereka. Prabowo berharap, hal-hal itu dapat dijadikan sebagai motivasi.
"Serap ilmu yang diberikan, lihat dan contoh putra-putri terbaik bangsa. Mereka tidak pernah berhenti berbakti kepada negara dan bangsa. Sampai hari ini, mereka tetap berbakti kepada negara dan bangsa. Ini adalah hasil gemblengan Lembah Tidar," pungkasnya.
Selain Menhan Prabowo, acara ini turut dihadiri oleh Alumni Akabri 1970-1973 di antaranya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto (Panglima TNI periode periode 2006-2007), serta Jenderal Pol (Purn.) Sutanto (Kapolri periode 2005-2008).