Laporan Wartawan Tribunnews, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Herman Herry menegaskan pentingnya program kerja mensejahterakan nelayan di seluruh Indonesia.
Hal itu dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Herman Herry dalam pelantikan DPP HNSI periode 2023-2028 di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Herman Herry mengatakan, sektor kelautan dan perikanan mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, termasuk nelayan, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Namun, Indonesia Emas itu sulit terwujud jika nelayannya tidak sejahtera.
Program utama HNSI ke depan adalah mensejahterakan nelayan di seluruh tanah air, harus bisa direalisasikan.
"Tentu Indonesia tidak akan menjadi emas kalau nelayannya tidak sejahtera. Program utama adalah nelayan sejahtera. Nelayan sejahtera itu tidak asal bicara, tetapi peran serta pemerintah dan semua stakeholder harus bersama-sama dengan HNSI sebagai wadah organisasi bergandengan tangan untuk mensejahterakan mereka,” kata Herman Herry, dalam keterangannya, dikutip Kamis (14/12/2023).
Pelantikan pengurus DPP HNSI kali ini, kata Herman Herry, bagian dari rencana kerja 100 hari ke depan.
Rencana 100 hari ke depan adalah melakukan konsolidasi organisasi kemudian dilanjutkan dengan pelantikan pengurus-pengurus daerah untuk wilayah provinsi DPD yang belum melakukan Musda.
Baca juga: Nelayan Bireuen Gelar Patroli Laut, Cegah Kapal Imigran Rohingya Merapat ke Darat
“Selain daripada itu kami langsung melakukan kegiatan melakukan pendataan ktanisasi dengan program digital jadi apa yang dilakukan hari ini adalah bagian dari konsolidasi organisasi,” terangnya.
Pendataan anggota HNSI menjadi salah satu tahap awal untuk mewujudkan kesejahteraan para nelayan.
Dengan adanya database anggota, maka program pemerintah seperti penyaluran BBM subsidi dapat tepat sasaran.
“Nomor satu yang kami lihat hari ini adalah tidak memiliki database anggota. Kami akan lakukan digitalisasi. Data anggota agar program-program pemerintah misalnya BBM subsidi dan macam-macam bisa tepat sasaran. Sehingga dengan data itu kami bisa berbicara dengan pemerintah untuk melakukan terobosan terobosan subsidi dan kebutuhan lainnya kepada nelayan,” ujarnya.
Baca juga: Cak Imin Dengar Keluhan Nelayan Subang Soal Ancaman Abrasi Hingga Kebutuhan Solar
Selain digitalisasi database anggota, program kerja utama HNSI lainnya yakni memisahkan antara nelayan tradisional dengan nelayan industri. Sehingga, nelayan tradisional yang harus disentuh oleh pemerintah dalam subsidi maupun penegakan hukum bisa tepat sasaran.
Sebab, kata Herman Herry, tantangan utama HNSI ke depan adalah bagaimana mensejahterakan nelayan.
“Ini sebuah tantangan sekaligus berkat buat saya, karena diberi kesempatan untuk mensejahterakan nelayan. Sehingga pemberdayaan nelayan ke depan adalah bagaimana membuat nelayan itu menjadi mandiri dengan pemberdayaan ekonomi nelayan,” demikian Herman Herry.
Pelantikan DPP HNSI periode 2023-2028 digelar bertepatan dengan Hari Nusantara. Pelantikan ibuka oleh Sekjen KKP Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, dan dihadidi perwakilan dari Kapolri, KASAL, Bakamla, dan Kemenkopolhukam.
Baca juga: Nelayan Asal Rote Tewas Diterkam Buaya saat Cari Teripang di Perairan Australia
Herman Herry mengaku bersyukur karena struktur DPP HNSI periode ke depan diisi oleh tokoh-tokoh dari berbagai macam latar belakang.
Di antaranya Yohanis Fransiskus Lema (anggota DPR RI), Agus Suherman (Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP), Gus Gudfan (Bendahara Umum PBNU), Sutomo (Presidium KAHMI), Lydia Assegaf (Tokoh Perempuan Alkhairaat), dan beberapa tokoh lainnya.