TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menunjuk Brigjen R Nugraha Gumiliar mengisi posisi Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen).
Pria kelahiran 23 Januari 1968 di Bandung, Jawa Barat ini sebelumnya menjabat perwira Staf Ahli KSAD Bidang Keamanan dan Teror.
Brigjen Nugraha menggantikan posisi Laksda Julius Widjojono yang dipromosikan menjadi Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Brigjen Nugraha Gumilar diketahui bergelar doktor yang diraih dari sebuah kampus di Bogor.
Dalam buku buku biografi berjudul “Anak Yatim Jadi Jenderal: Tragedi Pesawat Nurtanio”, Brigjen TNI Nugraha Gumilar membagikan kisahnya.
Menurutnya, sukses bagi adalah tidak pernah menyerah pada kegagalan. Kesuksesan bukan berarti harus lolos dari ujian tetapi saat menemui kegagalan memutuskan untuk tidak menyerah.
“Jadi itu prinsip mendiang bapak saya yang terus saya pegang hingga saat ini. Jujur dan berusaha sebaik mungkin, jika ada masalah pasti nanti Tuhan akan menolong lewat orang-orang di sekitar kita,” kata Brigjen Nugraha Gumilar dikutip dari TribunJabar.
mantan Komandan Politeknik TNI AD (Poltekad) itu berharap bukunya menginspirasi kaum muda sebagai bekal menghadapi tantangan ke depan yang makin kompleks.
Terlahir 23 Januari 1968 di Bandung, Jawa Barat, bungsu dari tujuh bersaudara, Gumilar menapaki perjalanan panjang hidupnya dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain. Namun di saat itu pula ia selalu mendapatkan pertolongan Tuhan.
Bahkan “kegagalan” sudah ia rasakan saat ia lahir. Betapa tidak, orang tuanya Nazar Gumbira dan Rosidah mengatakan bahwa Gumilar adalah anak yang tidak diharapkan.
Karena saat itu orang tuanya menganggap memiliki enam anak sudah lebih dari cukup, ditambah kondisi ekonomi mereka yang jauh dari berkecukupan.
Terlebih Rosidah mengalami pendarahan yang cukup hebat saat melahirkan anak keenam. Namun kedua orang tua Gumilar tetap menerimanya sebagai titipan Tuhan.
Ternyata, di awal hidupnya pun Tuhan sudah turun tangan menolong. Bayi yang tidak diharapkan itu ternyata membawa keberuntungan.
Ketika ia lahir, sang ayah Nazar Gumbira berkesempatan sekolah di Belanda. Karena itulah ia lantas diberi nama Nugraha Gumilar yang artinya anugerah yang terhampar.