Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Miniatur Hutan Hujan Tropis pada lahan seluas 97 Hektare akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Area ini dilaporkan akan terdiri dari areal hutan hujan tropis, Rumah Galeri, taman hutan dan area pendukung lainnya.
Pembangunan ini menjadi bagian dari program reforestasi IKN yang didesain dengan prinsip memiliki kapasitas lebih dari 65 persen kawasan hutan tropis.
Seperti informasi, dirancang menjadi kota hutan berkelanjutan yang mempunyai target kota pertama nol emisi di Indonesia pada 2045.
Untuk itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) pada awal Desember 2023 telah merilis Nusantara's Net Zero Emission Strategy, sebuah dokumen yang menunjukkan komitmen kota ini untuk ikut ambil bagian dalam upaya global mengakselerasi aksi iklim.
IKN menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki Regionally and Locally Determined Contribution RLDC sebagai panduan untuk menjadi model kota hijau dan berkelanjutan di masa depan.
OIKN melalui Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam bersama mitra pendukung lainnya melakukan transformasi Hutan Tanaman Industri (HTI) menjadi hutan hujan tropis dalam mewujudkan kota hutan berkelanjutan IKN.
Libatkan 3 Perusahaan
Sebagai bagian dari keterlibatan pemerintah dan swasta, pembangunan Miniatur Hutan Hujan Tropis ini dilakukan oleh 3 perusahaan yang memberi perhatian khusus mengenai pelestarian alam dan keanekaragaman hayati serta pembangunan yang berkelanjutan yaitu PT Multi Harapan Utama (MHU), PT Tirta Investama (Danone) dan PT Indo Tambangraya Megah (ITM) serta Universitas Mulawarman (Unmul)
Sendy Greti, CEO MMS Group Indonesia, MHU, anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI), mengembangkan 30 Ha area Miniatur Hutan Hujan Tropis.
Selain itu, MHU turut serta membangun kawasan Hutan Lindung seluas 1,000 Ha.
Perlu dicatat rumah kayu pintar dengan menggunakan solar cell pada area Rumah Galeri merupakan hasil karya dari Idea Borneo, Mitra Binaan UMKM MHU yang melibatkan warga desa Ring 1 MHU.
"Partisipasi MHU merupakan salah satu wujud nyata implementasi nilai Perusahaan yang diturunkan dari MMSGI sebagai Perusahaan induk. Kesempatan ini merupakan momen yang membanggakan dimana Perusahaan dapat berkontribusi dalam program landmark pemerintah untuk Indonesia yang lebih hijau," kata Sendy dikutip, Selasa (26/12/2023).