Namun, diakuinya, visi taktis Presiden RI Joko Widodo mampu menyiapkan pondasi Indonesia, membangun kedaulatan pangan.
"Bapak Presiden sangat visioner untuk membangun kedaulatan pangan nasional. Namun kita harus terus berjuang menghadapi tantangan dan situasi tersebut. Oleh sebab itu, perlunya gotong-royong seluruh pihak agar Indonesia bisa melewati tantangan global ini, baik melibatkan pemerintah, petani, juga pengusahanya," tandasnya
Sementara itu, Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, menyampaikan, dukungan penuh pada upaya Kementerian Pertanian dalam memperkuat produksi dalam negeri.
Sebagai langkah kongkrit, kata Akbar, posisi HIPMI akan memperkuat industri hilirisasi dengan melibatkan lebih banyak petani milenial.
"Kami berkomitmen mendukung program kesejahteraan petani yang digalakkan pemerintah. Di antaranya, HIPMI akan mengembangkan hilirisasi atau usaha-usaha yang melibatkan anak muda," ujar Akbar usai pertemuan bersama menteri.
Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan tenaga muda terutama dalam membangun pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Dia mendorong, anak muda menjadi pelaku usaha sekaligus pelaku utama terhadap kokohnya ekonomi bangsa.
"Salah satunya sumber daya manusia (SDM) harus kita perkuat. Kita butuh anak-anak muda di sektor pertanian untuk menghadapi berbagai tantangan. Ke depan HIPMI kita ingin berkolaborasi, dan bicara pada penguatan hilirisasi," katanya.
Ketua Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan BPP HIPMI, Hadi Nainggolan, menambahkan, pihaknya melalui program HIPMI Aksi Tani siap berkolaborasi bersama pemerintah, mulai dari produksi sampai dengan hilirisasi dan menyiapkan pasar bagi hasil pertanian, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor.
Pihaknya sementara menjalankan program ketahanan pangan, khususnya pada komoditi padi, jagung dan tanaman hultikultura.
Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan juga melihat potensi komoditas unggulan masing-masing daerah yang bernilai ekonomis tinggi.
Pada bulan ini, kata dia, program HIPMI Aksi Tani menggandeng Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, telah melaksanakan program ketahanan pangan untuk komoditi jagung.
Khusus di Konawe Utara, pihaknya juga membantu pemerintah setempat memaksimalkan potensi lahan pertanian untuk komoditi wijen, kopi, nilam dan rumput laut.
"Bulan Januari 2024 nanti, kita akan lakukan kegiatan serupa di Cianjur dengan fokus komoditi beras, jagung, gula aren dan tanaman hortikultura. Selanjutnya akan berpindah tempat, disesuaikan dengan komoditas unggulan masing-masing daerah."