Setelah pelatihan ini, nantinya akan ada monitoring dan konsultasi selama 12 bulan.
Monitoring akan dilakukan terhadap produksi pemberitaan dan video dari segi kuantitas dan kualitas di setiap unit.
"Kami akan bukan saluran komunikasi online email atau WA. Kami sungguh punya tanggung jawab moral. Bapak ibu kalau bisa sampai level Babinsa bisa memprodukai konten menarik sehingga bisa berpotensi virar," ujar Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domuara D Ambarita.
Dengan adanya pelatihan yang berkelanjutan ini, diharapkan kerja-kerja baik TNI AD dapat diketahui masyarakat dengan segera.
"Moga-moga dengan pelatihan ini bisa memberikan kemampuan baru bagi TNI untuk berkomunikasi, mengabarkan kebaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Itu hal yang luar biasa," ujar CEO Tribun Network, Dahlan Dahi.
Kadispenad, Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan atensi dari KSAD, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Segala yang diperoleh dari pelatihan ini pun diharapkan dapat dikembanhkan di unit masing-masing.
"Ini atensi dari bapak KSAD bahwa setiap perwira harus bisa berhadapan, how to handle media. Dimulai dari bagaimana kita berbicara sampai apa sih tantangan di era terkini. Saya harap ketika pulang ke kesatuan masing-masing untuk dikembangkan," katanya.
Sebagai informasi, pelatihan ini dihadiri oleh 150 peserta di Hotel Aston Grogol Jakarta.
Selain itu terdapat juga peserta yang hadir di 812 titik saluran daring aktif melalui aplikasi Zoom di mana banyak di antaranya mengikuti acara secara bersama-sama.
Acara tersebut dihadiri para Kepala Penerangan Kodam, Kepala Penerangan Korem, jajaran Kodam Jaya, jajaran Kodam III/Siliwangi, dan jajaran Kostrad.
Kemudian acara tersebut juga diikuti secara luring oleh perwira di jajaran Kodam, Korem, Brigif, Resimen, Kodim dan Danramil, Batalyon, serta Badan Pelaksana di tingkat Kodam, sehingga jumlahnya mencapai ribuan peserta luring dan daring.