Meski hujan mengguyur, tekad mereka untuk bisa bermain sepak bola bersama kepala negara tidak surut.
Sementara para warga yang mau menonton Jokowi bermain sepak bola mencari tempat berteduh, bahkan ada yang pulang untuk mengambil payung.
Sekitar pukul 16.49 WIB, Jokowi tiba di lokasi. Setelah itu dia masuk ke salah satu bangunan yang berada di utara lapangan untuk berganti pakaian. Warga sendiri telah berkumpul di lapangan tetap menunggu di tengah guyuran hujan.
Tak berselang lama, Jokowi keluar dengan mengenakan baju Timnas Indonesia berwarna merah dan memakai topi berwarna hitam. Dia kemudian berjalan menuju lapangan sambil memegang payung.
Jokowi terlebih dulu menyalami anak-anak SSB yang sudah berbaris dan memberikan kostum.
Dalam kondisi hujan, Jokowi kemudian berjalan menuju gawang untuk menjadi kiper. Permainan sepak bola bersama anak-anak SSB ini berlangsung sekitar 15 menit.
Gawang yang dijaga Jokowi juga sempat kebobolan dua gol. Usai pertandingan Jokowi mengaku sebetulnya tidak ingin berposisi sebagai penjaga gawang.
"Tadi saya sebetulnya kan tidak berada di posisi kiper. Tapi dipaksa menjadi kiper, ya kegolan dua (kemasukan dua gol)," ujarnya. Jokowi juga sempat menyampaikan kesannya bermain sepak bola di bawah guyuran hujan. Ya basah kuyup gini, tapi sehat kok, semuanya sehat," ucapnya.
Adapun alasannya bermain sepak bola bersama anak-anak SSB di tengah guyuran hujan itu, kata Jokowi, adalah untuk menyambut lolosnya Timnas Indonesia ke 16 besar Piala Asia 2023.
Jokowi lantas meminta masyarakat memberikan dukungan penuh terhadap Timnas Indonesia di laga 16 besar Piala Asia.
"Kita ingin memberikan semangat kepada rakyat untuk memberikan dukungan penuh. Besok bertandingnya antara Indonesia dan Australia," ungkapnya.
Presiden berharap Timnas Indonesia bisa menang dan melaju babak perempat final.
"Kita harapkan, kita mendapatkan poin dari sana sehingga bisa melaju ke babak berikutnya," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Presiden Jokowi dan AHY Kompak, Bersepeda Pagi Hingga Sarapan Gudeg di Wijilan Yogyakarta.
(Tribunnews.com/Deni/Dodi Esvandi)(TribunJogja.com/Azka Ramadhan)