TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) merupakan hasil analisis yang terlalu dangkal yang lalu "digoreng" sehingga deviasinya terlalu jauh.
”Kita harus tetap berpegangan pada penryataan beliau yang menegaskan bahwa beliau tetap bekerja seperti biasa. Kecuali mungkin ada force majour. Saya khawatir jika isu ini dibiarkan akan menjadi public pressure bagi beliau,” kata Pengamat Ekonomi Ryan Kiryanto saat dimintai tanggapannya, Selasa (30/1/2024).
Ryan menilai perekonomian Indonesia khususnya sektor keuangan tidak akan diuntungkan dengan isu ini bila tidak segera di ‘clear’ kan.
Hal itu karena banyaknya reaksi dari pasar maupun pelaku sektor keuangan yang merespon isu ini yang sebenarnya analisisnya sangat lemah.
”Terlebih standing position SMI saat ini adalah tokoh global atau tokoh dunia di sektor keuangan dimana beliau aktif di berbagai lembaga keuangan global bahkan sempat menjabat beberapa posisi strategis seperti di World Bank. Dan tidak banyak atau sedikit sekali tokoh nasional yang memiliki kiprah di kancah global,’ kata Ryan.
Baca juga: Sempat Dikabarkan Mundur, Kali Ini Sri Mulyani Diisukan Tak Lagi Diajak Bicara Jokowi, Benarkah?
Beberapa tokoh dan menteri yang dikenal berkiprah di global antara lain eks Menkeu Chatib Basri dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Meski demikian tegas Ryan, apapuan keputusan yang diambil SMI harus tetap dihormati.
”Karena itu adalah keputusan yang terbaik, beliau akan tetap mengabdi kepada Indonesia dimanapun berada,” ujar Ryan Kiryanto
Ryan Kiryanto menilai hal yang menarik setelah SMI menunaikan tugasnya sebagai Menkeu.
Yakni apakah capres terpilih nantinya mengajak SMI lagi dan apakah SMI berkenan membantu pemerintahan lagi.
”Namun saya yakin dimanapun beliau berada akan tetap support pada negara dan bangsa Indonesia,” kata dia.