TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) merespon isu mundurnya Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal membantah isu Retno Marsudi mundur dari jabatan Menteri Luar Negeri.
Lalu Muhammad mengatakan, Retno Marsudi sedang fokus dan sibuk menangani kepentingan Indonesia di luar negeri.
Ada banyak hal yang jadi perhatian serius Indonesia seperti isu Palestina.
Saat ini, sejumlah agenda luar negeri juga tengah menanti Retno Marsudi.
Berdasarkan unggahan terbaru di akun resmi instagramnya @retno_marsudi, pada Minggu (4/2/2024) membagikan kabar sedang berada di Den Haag, Belanda dan menerima sertifikat asli penunjukan Jamu Wellness Culture sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO dari Duta Besar RI untuk UNESCO.
Sementara sebelumnya pada tanggal 1 dan 2 Februari, Menlu Retno melakukan kunjungan kerja luar negeri ke Brussel, Belgia.
Dikutip dari website Kementerian Luar Negeri, pada Sabtu (3/2/2023) lalu, Menlu Retno Marsudi mengungkap di Brussel ia menghadiri pertemuan (Uni Eropa) EU Indo-Pacific Ministerial Forum ke-3, kemudian menghadiri pertemuan ASEAN-EU Ministerial Meeting ke-24, serta melakukan serangkaian pertemuan bilateral.
Dalam pertemuan EU Indo-Pacific Ministerial Forum ke-3, Menlu Retno berbicara di dua kesempatan, yakni saat pembukaan yang menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi dunia dari tahun ke tahun semakin besar, mulai dari perang di Ukraina, situasi Gaza, rivalitas kekuatan besar yang terus berlanjut, hingga kesenjangan kapasitas antar-negara yang menghambat pencapaian SDGs.
Sehingga diperlukannya penguatan kolaborasi, kerja sama, dan kemitraan untuk memajukan kesejahteraan dan stabilitas di Indo-Pasifik.
Kemudian di kesempatan kedua saat sesi Roundtable I yaitu yang membahas mengenai geopolitik dan keamanan.
Dan menekankan Indonesia dan ASEAN berkomitmen untuk terus menjadi kontributor utama dalam menciptakan dan menjaga perdamaian serta kemakmuran di Indo-Pasifik.
Kemudian Menlu Retno menekankan ASEAN dan Uni Eropa adalah mitra dalam “safeguarding" penghormatan terhadap hukum internasional dan multilateralisme.
Sebelumnya, isu mundur sejumlah menteri kabinet Jokowi berawal dari pernyataan ekonom senior Faisal Basri.
Menurut Faisal Basri, menteri yang bakal mundur di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta menteri lainnya yang mulai tak nyaman dengan Jokowi.