TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Pelantikan AHY ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 34/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan menteri Negara Kabinet Indonesia Maju (KIM) periode 2019-2024 yang diteken Jokowi pada Selasa (20/2/2024).
AHY menceritakan kronologi dirinya ditunjuk menjadi menteri Jokowi.
Baca juga: Pengamat Nilai AHY Masuk Kabinet Agar Presiden Jokowi Bisa Soft Landing di Akhir Masa Jabatan
AHY mengaku penunjukan dirinya sebagai Menteri ATR/BPN berlangsung serba mendadak.
Pada Senin (19/2/2024), ia ditelepon Menteri Sekretariat Negara, Pratikno, dan ditanya keberadaannya.
"Ini serba mendadak, kalau boleh saya sedikit cerita, jadi Senin malam itu saya baru mendapatkan telepon dari Mensesneg, Pak Pratik."
Baca juga: Absen Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR, Moeldoko Ternyata Sedang Jadi Pembicara di Sri Lanka
"Hanya bertanya, 'Apakah ada di Jakarta?'" cerita AHY, Rabu, di Istana Negara.
Lebih lanjut, lewat sambungan telepon itu, AHY diminta datang ke Istana Negara, Selasa pagi, untuk bertemu Jokowi.
AHY mengaku awalnya tidak tahu-menahu apa agenda pertemuan dirinya dengan Jokowi.
Baru saat tiba di Istana Negara dan bertemu Jokowi, AHY diminta untuk bergabung di KIM.
"Dan beliau (Pratikno) kemudian menyampaikan saya diterima oleh Pak Presiden Jokowi di Istana Merdeka, kemarin Selasa jam 08.00," tutur AHY.
"Saya tidak tahu apa agendanya ketika itu, tapi saya datang tentunya. Dan di situlah beliau (Jokowi) meminta saya untuk bergabung di kabinet."
"Lalu, (Jokowi) juga menyampaikan bahwa hari ini (Rabu) dilakukan pelantikan," imbuh dia.
AHY juga mengatakan, bergabungnya dirinya sebagai menteri Jokowi menandakan langkah besar bagi Demokrat.