TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
AHY dilantik jadi menteri bersamaan dengan pelantikan Hadi Tjahjanto jadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM atau Menko Polhukam.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi dihadiri sejumlah menteri kabinet pemerintahan.
Pertemuan Cikeas
Jauh hari sebelum pelantikan AHY sebagai menteri, kabar Partai Demokrat merapat ke pemerintahan mulai terlihat saat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin 2 Oktober 2023.
Pertemuan ini digelar setelah Partai Demokrat resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
Sebelumnya, Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan tetapi pada akhirnya memilih hengkang.
Beberapa hari kemudian, calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka yang tak lain adalah putra Presiden Jokowi dikabarkan juga akan menemui SBY di kediamannya Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Sabtu, 21 Oktober 2023, Gibran dijadwalkan temui SBY dan AHY di Cikeas namun saat bersamaan SBY sedang berada di luar kota.
Saat itu santer terdengar kabar, AHY akan diangkat jadi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus korupsi di KPK.
Namun isu itu tenggelam saat Presiden Jokowi akhirnya mengangkat sekaligus melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian di Istana Negara, Jakarta, Rabu 25 Oktober 2023.
Baca juga: Dilantik Jokowi Jadi Menteri ATR, Segini Harta Kekayaan AHY yang Dilaporkan ke KPK 2016 Lalu
Bertemu 5 Februari di Cikeas
AHY akhirnya bertemu dengan SBY di kediaman Mantan Presiden ke-6 RI itu di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin 5 Februari 2024.
Selepas pertemuan, Gibran mengapresiasi SBY yang mau turun gunung mendukung capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming selama kampanye di beberapa wilayah Jawa.