TRIBUNNEWS.COM - Tahun kabisat biasanya identik dengan tanggal 29 Februari.
Pasalnya, tanggal 29 Februari hanya dapat ditemui setiap empat tahun sekali yakni pada tahun kabisat.
Pada kalender Masehi umumnya memiliki 365 hari, sementara tahun matahari atau tropis yang mempengaruhi musim memiliki panjang sekitar 365,2422 hari.
Lantas apa itu tahun kabisat?
Lebih lengkapnya, simak penjelasan mengenai tahun kabisat berikut ini:
Arti Tahun Kabisat
Dikutip dari laman Institut Pertanian Bogor (IPB), tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4 namun tidak habis dibagi seratus, atau tahun yang habis dibagi 400.
Pada awalnya, perhitungan tahun kabisat hanya yang habis dibagi 4.
Aturan tersebut merupakan pemahaman pada era sistem kalendar Julian (s/d tahun 1500-an).
Dengan sistem yang dikenalkan oleh Julius Caesar ini, satu tahun pada dasarnya terdiri atas 365 hari.
Namun jumlah ini masih kurang dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya (tahun tropis), yakni mendekati 365.25 hari.
Baca juga: Google Doodle Hari Ini Rayakan Hari Kabisat 29 Februari yang Muncul 4 Tahun Sekali
Dengan demikian masih dibutuhkan 0.25 = 1/4 hari dalam setahun.
Oleh karena itu dibuat aturan, empat tahun sekali ditambah satu hari menjadi 366 hari.
Sementara pada abad baru, mulai 1582 mulai diberlakukan perhitungan tahun kabisat adalah yang habis dibagi 400.
Aturan tersebut digunakan sebagai acuan kalender tahun masehi yang lazim digunakan saat ini oleh banyak negara.