News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Istana Bantah Kabar Indonesia Akan Menormalisasi Hubungan dengan Israel

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah bahwa pemerintah Indonesia berencana melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Hal itu disampaikan Ari untuk merespons pemberitaan Jewish Insider.

"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari, Kamis, (29/2/2024).

Ari juga membantah bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirimkan utusan untuk melakukan penjajakan komunikasi dengan pihak Israel.

Dalam pemberitaan Jewish Insider disebutkan bahwa penasihat senior Presiden Jokowi, Andi Widjajanto, dan pemain kunci Israel bertemu di Yerusalem September lalu.

"Tidak benar Presiden sampaiĀ  mengirim utusanĀ  khusus untuk berbicara dengan Israel," katanya.

Ari mengatakan untuk urusan luar negeri, Presiden akan berkoordinasi atau menugaskan Menlu. Posisi resmi Indonesia di dunia internasional diwakili oleh pernyataan Menlu.

"Posisi resmi Presiden diwakili oleh pernyataan dan sikap Menlu," katanya.

Sebelumnya, menurut Jewish Insider, Indonesia berencana menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Sebagai langkah awal, kedua negara dikabarkan menyetujui rancangan pembentukan kantor perdagangan.

Baca juga: Bantah AS, Arab Saudi Sebut Tak Ada Normalisasi Hubungan dengan Israel selama Palestina Dijajah

Jakarta dan Yerusalem juga dikabarkan sepakat untuk membuka kantor penghubung timbal balik yang berfokus pada pengembangan hubungan bilateral, dengan penekanan pada ekonomi, perdagangan, teknologi, inovasi, dan budaya.

Selain itu, kantor akan diberi wewenang untuk menyediakan layanan konsuler.

Israel dan Indonesia disebutkan membuat kesepakatan untuk memperluas Perjanjian Abraham dan mempromosikan perdamaian, hidup berdampingan, saling pengertian, dan rasa hormat di antara orang-orang dari semua agama, etnis, dan kebangsaan.

(Tribunnews)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini