TRIBUNNEWS.COM - Peringatan Hari Kostrad ke-63 jatuh jatuh pada hari ini, Rabu (6/3/2024).
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) merupakan bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat.
Diketahui, Kostrad kerap disebut sebagai satuan elite TNI AD dan memiliki jumlah pasukan yang dirahasiakan.
Pasukan yang dirahasiakan tersebut harus selalu siap untuk beroperasi atas perintah Panglima TNI.
Markas Kostrad berada di Jl. Merdeka Timur No. 03 Jakarta Pusat.
Sejarah Kostrad
Melansir laman resmi Kostrad, dibentuknya Kostrad tercetus dari Kasad Jenderal TNI A.H. Nasution pada tahun 1960, dengan keluarnya Skep Kasad No. KPTS.1067/12/1960 tanggal 27 Desember 1960.
Gagasan tersebut mempunyai latar belakang yang sangat mendesak, terutama karena keterkaitannya dengan masalah Irian Barat yang pada waktu itu masih menjadi sengketa dengan Belanda.
Untuk merealisasikan Skep Kasad tersebut, maka selanjutnya dibentuklah kelompok kerja yang diketuai oleh Deputi I Kasad Brigjen TNI Soeharto dan beranggotakan 6 lainnya.
Pada awal tahun 1961, tepatnya 6 Maret 1961 (ditetapkan sebagai hari lahirnya KOSTRAD) telah diresmikan Cadangan Umum Angkatan Darat (CADUAD) dimana Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima KORRA I CADUAD, sedangkan kepala stafnya dijabat oleh Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma.
Untuk pengisian personel KORRA I CADUAD diambil dari Kodam-Kodam, dari pendidikan dasar masing-masing kecabangan.
Baca juga: Prajurit Yonif 330 Kostrad Dikerahkan Evakuasi Korban Kecelakaan Kereta Api di Bandung
Sehingga akhirnya KORRA I / CADUAD mempunyai kekuatan I Divisi Inf dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan Banpur dan satuan Banmin.
Kemudian, pada tanggal 19 Desember 1961 bertepatan dengan pelantikan para taruna AKMIL di Jogjakarta, Presiden Sukarno mencetuskan TRIKORA yang berisi:
- Gagalkan pembentukan negara Papua di Irian Barat.
- Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat.
- Bersiap-siap untuk mengadakan mobilisasi umum.
Dalam usianya yang masih muda KORRA I CADUAN diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas operasi TRIKORA untuk membebaskan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda.
Untuk itu, pada awal 1962 dibentuklah Komando Mandala di wilayah timur Indonesia dengan markas besarnya di Ujung Pandang dengan Panglima Mandalanya yaitu Brigjen TNI Soeharto, dengan tugas tambahan sebagai DEPUTI I KASAD untuk wilayah timur.