TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rekonstruksi kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri mengungkap detik-detik Didot Alfiansyah dan pembunuh bayaran Muhammad Reza menghabisi nyawa korban di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Dalam rekonstruksi yang digelar di wilayah Babakan Mandang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024), terungkap bagaimana Didot dan eksekutor saling memberi kode dari mulai korban naik mobil hingga setelah korban dieksekusi.
Sebelum dieksekusi, korban Didot mengajak Idriana Dewi singgah di warung kopi tak jauh dari lokasi kejadian.
di warung kopi, Didot pun duduk satu meja dengan Indriana Dewi.
Keduanya sempat makan di warung pinggir jurang tersebut.
Sedangkan eksekutor, Reza duduk di meja lain di warung tersebut.
Baca juga: Asal Usul Devara Putri, Otak Pembunuhan Indriana Jadi Caleg DPR RI Hingga Sosoknya di Mata Tetangga
Pada adegan selanjutnya, Didot Alfiansyah terlihat menghampiri Reza.
Didot menyandarkan pantatnya ke kayu yang ada di bale tempat Reza duduk.
Dia lalu terlihat membungkukkan badannya dan berbisik pada Reza.
Reza yang sedang duduk itu kemudin mendekatkan telinganya pada Didot.
Baca juga: Asal Usul Devara Putri, Otak Pembunuhan Indriana Jadi Caleg DPR RI Hingga Sosoknya di Mata Tetangga
"Adegan ke 11, yang mana tersangka Didot menghampiri Reza dan berbisik," kata penyidik di lokasi, Kamis (7/3/2024).
Saat itu Reza membisikkan rencananya untuk mengeksekusi Indriana, sesuai perencanaan di kontrakan caleg Devara Putri.
Di mana Didot akan berpura-pura turun dari mobil agar Reza bisa langsung melancarkan aksinya.
"Nanti akan memberikan kode pada saat sampai di lokasi yaitu turun berpura-pura akan buang air kecil, dan agar segera melaksanakan eksekusi," ujar penyidik lagi.
Setelah itu, adegan selanjutnya yakni ketiganya beranjak dari warung tersebut.
"Adegan ke 12, yang mana tersangka Didot, tersangka Reza dan korban Indri kembali ke dalam mobil," kata penyidik.
Kemudian pada adegan di TKP pembunuhan, Didot terlihat keluar dari dalam mobil dan berpura-pura membuang air kecil.
Saat itu Didot Alfiansyah juga mengunci mobil itu dari luar.
Setelah itu pada adegan ke-15, Reza langsung melakukan eksekusi dengan menjerat leher Indriana Dewi menggunakan ikat pinggang.
Reza juga tampak mengenakan sarung tangan untuk menghilangkan jejak sidik jari.
Usai menghabisi Indriana Dewi, Reza lalu memberikan kode dengan membunyikan klakson.
Setelah itu, Didot pun kembali ke dalam mobil dan membawa jenazah Indriana ke kosan Devara.
Indriana Tak melawan Saat Dieksekusi
Korban Indiriani diketahui tak melawan saat dieksekusi Reza.
Direskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, mengatakan dipilihnya bukit pelangi sebagai lokasi eksekusi membunuh Indriana Dewi, karena lokasi tersebut dinilai sepi.
"Mereka mencari tempat yang aman, menghindari CCTV, menghindari keramaian sehingga mereka bisa menjalankan aksinya dengan aman," kata Surawan, Kamis (7/3/2024).
Disitu korban yang diduduk di jok depan mobil samping kiri, dicekik lehernya menggunakan ikat pinggang oleh eksekutor, Muhammad Reza Swastika orang suruhan Caleg DPR RI, Devara Putri Prananda yang saat kejadian duduk dikursi belakang korban.
Sementara pelaku lainnya Didot Alfiansyah yang mengemudi mobil turun dengan modus hendak buang air, sekaligus memastikan kalau di sekelilingnya aman tidak ada aktivitas warga sekitar maupun pengendara.
"15 menit (dicekik menggunakan) ikat pinggang itukan sudah di mobil itu, punya daripada pemilik rental," ungkapnya.
Usai dijerat lehernya menggunakan ikat pinggang, korban Indriana hanya pasrah.
Tubuhnya pun langsung lemas dan tidak sempat melakukan perlawanan.
"Tidak ada perlawanan, begitu ditekan (lehernya) langsung lemas, tidak ada upaya perlawanan. Hasil autopsi juga tidak ada perlawanan," katanya.
Menurutnya korban dieksekusi pada Selasa (20/2/2024) malam, yang kemudian jasad korban dibawa keliling beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat dan ditemukan di kota Banjar pada Minggu (25/2/2024).
"Kejadian sekitar pukul 21 lebih, tanggal 20 dieksekusi kemudian dibawa bermalam di Jakarta, selah itu dibawa ke Cirebon bermalam di sana sampai dengan dibawa ke Banjar itu sekitar 3 malam, baru dibuang ke sana sampai dengan tanggal 25 baru ditemukan di sana," paparnya.
Ia juga menjelaskan dibawanya korban ke beberapa wilayah di Jawa Barat sebelum ke kota banjir akibat diduga pelaku mengikuti rute yang diarahkan google Maps.
"Rencana mereka akan ke Pangandaran, mereka mengikuti google Maps diarahkan ke Cirebon," tandasnya.
(Tribunnewsbogor.com/ Vivi Febrianti/ Wahyu Topami)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terungkap! Ini Reaksi Korban Indriana saat Dieksekusi Pembunuh Bayaran Suruhan Caleg Devara di Mobil