TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bercerita soal foto dirinya yang terpanjang dalam sebuah banner saat kunjungan kerja pertama ke Manado setelah dilantik.
Dalam banner tersebut, AHY mengenakan seragam pegawai Kementerian ATR/BPN.
Padahal dirinya belum pernah berofoto dengan seragam.
Cerita itu disampaikan oleh AHY saat memimpin jalannya rakernas di Kementerian ATR/BPN, Kamis (7/3/2024).
Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku kagum dengan kreativitas jajaran ATR/BPN.
"Nah mudahan kreativitasnya tidak berhenti di Photoshopnya, ujar AHY dalam Rakernas Kementerian ATR/BPN 2024," Kamis (7/3/2024).
Bintang empat di pundak
Sebagai pensiunan TNI, AHY kembali mengenakan seragam meski bukan loreng milik TNI.
Dalam rapat yang ditayangkan di Youtube resmi Kementerian ATR/BPN, tampak AHY mengenakan seragam coklat.
Tubuh tegap AHY dengan empat bintang di bahu kanan dan kirinya.
Seragam coklat yang dipakai AHY itu juga terlihat gagah dipadukan dengan emblem dan pin emas.
Digagas saat Hadi Tjahjanto menjabat
Seragam untuk jajaran Kementerian ATR/BPN, digagas saat Hadi Tjahjanto menjabat.
Menteri Hadi menambah dan memberikan atribut baru kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN.
Atribut tersebut antara lain tongkat komando, baret, dan tanda pangkat yang akan dipakai lengkap bersama dengan pakaian dinas harian (PDH).
Sebagaimana diketahui, penggunaan baret hingga tongkat komando selama ini identik dengan militer.
Baret ataupun tongkat komando juga menjadi simbol struktur garis komando yang berlaku di lingkup TNI.
Sementara itu, Hadi Tjahjanto diketahui juga merupakan purnawirawan TNI dengan jabatan terakhir Kepala Staf TNI AU dan Panglima TNI.
Atribut baru diluncurkan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di The Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 27 Juli 2022.
"Saya mengumpulkan seluruh pejabat pusat dan daerah Kementerian ATR/BPN, kurang lebih 1.000 orang (termasuk seluruh Kakanwil dan Kakantah) untuk diberikan arahan sekaligus merapatkan barisan dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat," ujar Hadi Tjahjanto dalam keterangan resminya, Rabu (27/7/2022).
Penggantian serta pemasangan atribut baru dilakukan Hadi Tjahjanto kepada perwakilan jajaran Kementerian ATR/BPN, di antaranya Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Kabupaten Bogor, Kakantah Kabupaten Mimika, dan Kakantah Kabupaten Bone Bolango.
Pernah disindir politikus Demokrat dan PDIP
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyoroti Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto yang membuat seragam baru menyerupai tentara untuk jajarannya.
Menurut dia, jangan sampai publik jadi berpikir bahwa eks Panglima TNI itu belum move on dari TNI setelah pensiun.
"Jangan sampai disalahpahami bahwa Pak Menteri belum move on setelah pensiun dari TNI, dan telah menjadi rakyat sipil sehingga membuat seragam baru yang seperti militer," ujar Kamhar dalam keterangannya, Kamis (28/7/2022).
Kamhar menjelaskan, Kementerian ATR/BPN seharusnya fokus memberantas mafia tanah ketimbang membuat seragam baru.
Lebih lanjut Kamhar menyebutkan, ada banyak hal lain yang sifatnya lebih penting dan mendesak bagi Kementerian ATR/BPN.
Apalagi, kata Kamhar, pembuatan seragam baru membutuhkan tambahan anggaran.
Padahal, situasi keuangan negara sedang sulit.
Baca juga: Lowongan Kerja Kementerian ATR/BPN untuk Lulusan S1, Simak Syaratnya
"Pak Menteri harus punya kepekaan dan kepedulian atas ini," ucap Kamhar.
Kamhar menegaskan, pembuatan seragam baru bagi pegawai Kementerian ATR/BPN belum mendesak.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR yang juga politisi PDI-P Junimart Girsang juga ikut mengkritik.
"Perlengkapan baret dan tongkat komando menurut saya menjadi suatu keanehan disematkan kepada para pejabat, pegawai ATR/BPN," ujar Junimart saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Kamis (28/7/2022).
Junimart menyampaikan, hal yang terpenting bagi Kementerian ATR/BPN adalah bagaimana caranya mengubah paradigma para pegawai agar bisa terpanggil untuk bekerja sesuai fungsi dan tugasnya dalam melayani masyarakat.
Menurut dia, tidak mempersulit pengurusan serifikasi serta tidak masuk ke dalam sindikasi mafia pertanahan lebih penting ketimbang mengganti seragam yang menyerupai militer.
"Saya tidak memahami frame of reference Menteri ATR/BPN (Hadi Tjahjanto) menyematkan baret dan tongkat kepada para pejabat ATR/BPN. Apa urgensinya? Apa filosofinya?" ujar dia. (Kompas.com/Tribun)