Sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, dan sebagian Kalimantan Selatan.
Kemudian di sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, bagian selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, bagian utara dari Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian besar Papua Selatan.
Jadwal Musim Kemarau 2024 per Wilayah
Berikut jadwal musim kemarau per wilayah, yang disampaikan Kepala BMKG dalam Konferensi Pers: Prakiraan Awal Musim Kemarau 2024, tayang di kanal YouTube info BMKG:
April: pesisir utara Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, sebagian Bali, NTB, NTT, dan sebagian pesisir Jawa Timur.
Mei: Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian besar Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua, dan Papua Selatan.
Juni: sebagian besar Pulau Sumatera, Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara dan Maluku bagian Kepulauan Aru dan Tanimbar.
Wilayah yang Mengalami Puncak Musim Kemarau Agustus 2024
Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan terkait sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami puncak kemarau pada Agustus 2024.
Termasuk di Bali, NTT, dan Maluku.
"Sebagian besar wilayah Indonesia sebanyak 317 ZOM (45,61%) akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua," jealsnya, dilansir situs BMKG.
Meski demikian, terdapat beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli 2024 sebanyak 217 ZOM (31,22%). Kemudian, September 2024 sebanyak 68 ZOM (9,78%).
Baca juga: Diresmikan Jokowi, Bendungan Lolak Bisa Menyediakan Pasokan Air saat Kemarau di Sulawesi Utara
Rekomendasi Hadapi Kemarau
Sejumlah rekomendasi untuk menghadapi musim kemarau 2024 pun disampaikan untuk masyarakat dan pemerintah.
BMKG mengimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau.
Terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
Menurut Kepala BMKG, wilayah tersebut, diprediksi dapat mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan sumber air.