Dua lainnya, kata dia, kemudian dibawa ke Polres sebelum dikembalikan ke keluarganya.
"Sedangkan yang dua orang ini (Alianus Murib dan Defius Kogoya), yang satunya itu ditangkap. Ketika penyergapan dia meloloskan diri, tetapi ada pasukan yang menutup di Gome yang menangkap dia," kata dia.
"Dia ini juga satu kelompok dengan mereka, di sinilah mereka melakukan penganiayaan, tetapi setelah itu dibawa ke Puskesmas diobati dan dikembalikan ke masyarakat. Jadi mereka saat ini dalam kondisi baik sudah dikembalikan kepada keluarganya," sambung dia.
Sempat Tak Percaya
Ketika melihat video tersebut viral, Izak mengaku sempat tak percaya penyiksaan itu dilakukan oknum anggota TNI.
Hal tersebut, kata dia, karena video pertama yang ia lihat tidak menunjukan wajah-wajah para pelaku.
Selain itu, kata dia, sampai saat ini tidak ada pengaduan dari masyarakat setempat terkait kejadian tersebut.
"Sehingga saya berpikit jika tidak ada kejadian ini di Papua karena sampai dengan saat ini tidak ada masyarakat yang melaporkan ini," kata dia.
"Biasanya jika ada kekerasan di papua gereja sudah pasti akan menghubungi saya, masyarakat pasti akan menghubungi saya, mereka pasti laporan kepada Kodam. Karena kami punya hubungan baik dengan semua pihak di Papua. Sampai saat ini kami tidak pernah dapat keluhan itu sehingga saya berkesimpulan ini tidak terjadi di Papua," sambung dia.
Ia mengatakan video tersebut direkam bukan untuk dilaporkan ke pimpinan melainkan hanya iseng belaka.
Izak juga mengaku tidak tahu mengapa video tersebut kemudian bisa beredar.
"Itu mereka iseng saja merekam sendiri. Sehingga kemarin tidak tahu bagaimana sehingga muncul menjadi viral. Tetapi tidak ada laporan seperti itu dan kita akan sangat marah kalau terjadi begitu karena saya sebagai Pangdam tidak membenarkan ada tindakan kekerasan di Papua," kata dia.
Saat ini sebanyak 13 oknum prajurit TNI dari Yonif 300/Bjw ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di fasilitas tahanan militer dengan keamanan maksimum milik Kodam III Siliwangi sebagai induk satuan mereka.
Diberitakan Tribun Papua sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah kembali berulah di Distrik Omukia.
Saat itu, KKB Kepala Air pimpinan Jacky Murib memberondong tembakan saat personel TNI-Polri sedang melaksanakan patroli gabungan pada Sabtu (3/2/2024) sekitar pukul 12:11 WIT.