TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) resmikan Laboratorium Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf).
Laboratorium Ziswaf itu diresmikan di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Jakarta, pada Senin (25/3/2023).
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan mengungkapkan bahwa laboratorium itu dihadirkan untuk memperkuat ekosistem zakat.
Menurutnya ekosistem zakat juga bisa berkembang melalui topangan kampus-kampus.
"Karena kampus merupakan sumber cendekiawan dan punya mahasiswa potensial menjadi muzakki dan menjadi agen amil zakat," kata Rizal kepada awak media di UIN Jakarta.
Kemudian diungkapkannya yang menjadi sasaran dari laboratorium tersebut yakni mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa disebutnya juga bisa berinfak dan sedekah.
Tak hanya itu dikatakan Rizal dari laboratorium tersebut mahasiswa juga bisa menjadi relawan. Hingga akhirnya bisa menjadi tenaga profesional amil zakat.
"Jadi laboratorium ini mahasiswa akan belajar bagaimana cara pengelolaan zakat secara praktik. Bagaimana perencanaan, pengelolaan, evaluasi, pelaporan dan cara menghitung zakat," kata Rizal.
Baca juga: Haji Sulaiman Viral Bagi-bagi Uang dan Sembako ke Jemaah: Tarawih Rp 50 Ribu, Ngaji 20 Ribu
Diungkapkannya bahwa untuk menjadi amil zakat profesional seseorang harus menguasai 40 materi.
"Nanti 40 teori materi tentang amil zakat profesional bisa dipelajari di lab ini. Sehingga mahasiswa bisa langsung profesional dan ahli di bidang zakat," tegasnya.