Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Santri (LPES) Ubaidillah Amin menyoroti soal krisis pangan yang menjadi perhatian berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebab, dia menilai, peningkatan harga pangan serta ancaman jumlah pasokan menjadi perhatian, serta diperlukan antisipasi dari dalam negeri.
Namun, kini terdapat masalah yang serius dan harus menjadi perhatian pemerintah.
Persoalan terkait regenerasi petani di Indonesia harus segera diselesaikan oleh pemerintah.
"Ini sudah saatnya pemerintah turun tangan, karena tanpa pemerintah ini tidak akan bisa. Kami sudah banyak mencoba dan mengajak anak-anak muda , tapi tidak berhasil," kata Ubaidillah Amin kepada wartawan, Rabu (27/3/2024).
Menurut Ubaidillah, kini banyak pemuda yang memilih untuk mencoba merantau dari kampungnya ke kota besar, padahal mereka nantinya hanya menjadi buruh.
"Mereka banyak meninggalkan dunia pertanian, bahkan banyak dari mereka yang awam dunia bertani itu, padahal mereka anak seorang petani. Nah, padahal ketika kita mau telaah, yang merka kerja di kota besar, mereka hanya sebagai buruh di minimarket, yang secara kita lihat penghasilannya jauh di bawah buruh tani," ungkapnya.
"Miris memang hari ini, petani-petani kita masih didomimasi orang tua yang seperti tidak ada regenerasi," sambung Ubaidillah.
Intelektual muda NU itu juga menyebut, peran petani secara tidak langsung menjadi ujung tombak dalam menjaga ketersediaan pangan, apabila ketersediaan petani secara nasional kian menurun.
Maka hal tersebut akan berkorelasi positif dengan menurunnya ketahanan pangan nasional.
"Nah, jika ini pemerintah tidak segera turun tangan, takut ke depan pertanian kita akan habis, karena sdm sebagai buruh tani itu akan hilang," terangnya.
Dia juga menambahkan, tenaga kerja petani berdampak terhadap produktivitas pertanian yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan pada upaya penjaminan hak atas pangan di Indonesia.
Baca juga: Ancaman Krisis Pangan, Kementan Pastikan Komitmen Jaga Pasokan Komoditas Strategis
"Nanti takutnya produksi padi dikuasai mesin, padahal produksi pangan itu butuh sentuhan makhluk hidup," pungkasnya.