TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2024 Prabowo-Gibran kabarnya mulai menyusun nama-nama kandidat calon menteri.
Partai Golkar misalnya yang merasa memberikan konstribusi besar memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 meminta jatah lima kursi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo=Gibran.
Bahkan, Gibran juga mengakui pekan lalu membicarakan soal kabinet pemerintahannya dengan Prabowo di Jakarta.
Kendati Gibran membantah isu Jokowi akan ikut menentukan siapa-siapa saja menteri Prabowo nanti.
"Enggak. Pak Prabowo yang akan menentukan ya," ujar Gibran saat ditemui di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Baca juga: 4 Menteri Diminta Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Ini Kata Hakim MK hingga Reaksi Kubu Prabowo
Kendati Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman memastikan Jokowi menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dimintai pendapat oleh Prabowo dalam penyusunan nama menteri untuk kabinet ke depan.
"Secara prinsip memang Pak Jokowi dipastikan menjadi salah satu orang yang paling banyak dimintai pendapat oleh Pak Prabowo, saya yakin," ujar Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Seperti diketahui di Pilpres 2024, sejumlah menteri Jokowi ikut membantu dan bagian dari tim pemenangan Prabowo-Gibran.
Mereka diantaranya adalah ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran dan juga masuk dalam tim pemenangan di Pilpres 2024.
Siapa saja mereka?
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Kamaruddin beberapa waktu lalu mengatakan para ketua umum parpol memiliki konstribusi besar diperkirakan akan menjabat menteri.
Para ketua umum parpol ini masih menjabat menteri Jokowi sampai sekarang diantaranya:
- Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto/Menko Perekonomian saat ini
- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan/Menteri Perdagangan Jokowi.
- Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Menteri ATR-BPN
Analis politik dari Konsultan dan Survei Indonesia (KSI) Karyudi Sutajah Putra menilai kabinet Prabowo-Gibran akan menganut asas kesinambungan dan pembaruan.
"Kesinambungan untuk mengakomodasi menteri-menteri loyalis Presiden Jokowi. Pembaruan untuk mengakomodasi mereka yang berkeringat dalam pemenangan Prabowo-Gibran," kata dia.