TRIBUNNEWS.com - Pengusaha Robert Bonosusatya alias RBS telah diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus dugaan korupsi izin pertambangan timah periode 2015-2022 yang menyeret suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Robert diperiksa Kejagung pada Senin (1/4/2024), selama 13 jam.
Ia diduga sosok yang memerintahkan Harvey Moeis dalam kasus tersebut.
Meski demikian, Robert tak mau banyak bicara terkait pemeriksaan terhadap dirinya.
Robert hanya menegaskan ia menjalani pemeriksaan sebagai bentuk menaati peraturan yang ada.
"Ya sebagai warga negara yang baik, saya sudah melakukan kewajiban menaati peraturan yang ada, saya sudah diperiksa," kata Robert saat keluar dari Kantor Kejagung, Senin malam.
"Tanya ke penyidik ya (soal pemeriksaan)," imbuh dia.
Diketahui, jauh sebelum terseret dalam kasus dugaan korupsi timah, Robert juga pernah diterpa kasus besar.
Pada 2022 silam, ia disebut-sebut memfasilitasi jet pribadi untuk mantan perwira tinggi Polri, Hendra Kurniawan, pergi ke Jambi menemui keluarga korban pembunuhan Ferdy Sambo, Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Tudingan ini dilayangkan Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.
Menurut Sugeng, Hendra terbang ke Jambi menggunakan jet pribadi atas perintah Ferdy Sambo demi menutup rapat kematian Brigadir J.
Baca juga: Irit Bicara, Robert Bonosusatya Ogah Jelaskan Perannya soal Kasus Korupsi Rp 271 T
"Diperintah atasannya Irjen Ferdy Sambo, yang saat itu Kadiv Propam Mabes Polri, ke Jambi menemui keluarga Brigadir Yosua guna memberikan penjelasan atas kematian ajudannya tersebut," beber Sugeng, Minggu (19/9/2022).
Selain menyediakan jet pribadi jenis T7-JAB, Robert juga disebut Sugeng sebagai Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia.
"Dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ungkap Sugeng.
Meski demikian, tudingan itu telah dibantah oleh Robert.
Kendati mengaku mengenal Hendra sejak lama, Robert memastikan dirinya tak pernah memfasilitasi jet pribadi untuk mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Divpropam Polri itu.
"Berita itu tidak benar," tegas Robert kala itu.
"Kenal, sudah lama sejak (Hendra masih berpangkat) AKBP, mungkin tujuh tahun lalu," imbuhnya.
Profil Robert Bonosusatya
Nama Robert Bonosusatya tak asing di kalangan pengusaha Indonesia.
Ia diketahui pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
Perusahaan yang bergerak di bidang operator jalan tol itu berkantor pusat di Jalan Yos Sudarso Kav 28, Jakarta.
Baca juga: SOSOK Robert Bonosusatya alias RBS Terduga Aktor Intelektual Mega Korupsi Timah Rp 271 Triliun
Pria lulusan University of California San Fransisco Foundation ini juga pernah bergabung dengan PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
Ia menduduki posisi sebagai Komisaris Utama di perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dan memproduksi dokumen keamanan itu.
PT Jasuindo disebut pernah menggarap proyek mencetak Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Korlantas Polri.
Saat ini, Robert diketahui tercatat sebagai Presiden Direktur PT Pratama Agro Sawi yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batang Hari, Jambi
Jabatan itu ia emban sejak 2008.
Selain itu, Robert juga mengelola PT Robust Buana Tunggal.
Nama Robert saat ini santer dikabarkan menjadi dalang di balik kasus megakorupsi PT Timah.
Kejagung sendiri telah menetapkan 16 tersangka dalam kasus tersebut, termasuk suami Sandra Dewi, Harvey Moeis, dan crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim.
Serta mantan Direktur Utama PT Timah, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Abdi Ryanda Shakti/Milani Resti)