Mestinya, semua orang yang berpuasa tak akan pernah berbuat curang. Bukankah kita sudah dididik dan dilatih selama melakukakan puasa di bulan Ramadhan?
Simaklah tiga hadits ini:
1. Jangan berkata keji. “Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa” (Muttafaq ’alaih).
2. Jangan berdusta. “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh rasa lapar dan haus (maksudnya, puasa) yang dia tahan” (HR Bukhari).
3. Biasakanlah berkata benar, karena benar itu menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Hendaknya seseorang itu selalu berkata benar dan berusaha agar selalu tetap benar, sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang shidiq (amat benar). Dan berhati-hatilah dari dusta, karena dusta akan menuntun kita berbuat curang, dan kecurangan itu menuntun ke neraka. Seseorang yang selalu berlaku curang akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR Bukhari Muslim)
الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Pribadi yang bertakwa akan selalu berkata yang benar (tidak bohong). Orang bertakwa tak akan berdusta, yang kemudian bisa meningkat menjadi curang.
Insya Allah, orang yang bertakwa akan terhindar dari sifat suka berbohong alias dusta dan curang. Mengapa?
Di Tafsir Al-Azhar, Hamka menulis bahwa takwa itu memelihara. Maknanya, memelihara hubungan baik dengan Allah. Memelihara diri dari perbuatan yang tak diridhai Allah.
Tampak, takwa itu adalah sikap untuk selalu berhati-hati. Hati-hati, untuk selalu hanya mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Mari, takwa yang insya Allah kita peroleh, kita jadikan bekal terbaik di keseharian. Cermatilah ayat ini: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa” (al-Baqarah 197).
Berbahagialah, sebab orang yang bertakwa itu akan dibersamai Allah. Perhatikan ayat ini: “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (al-Baqarah 194).
الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Demikianlah! Semoga Allah yang Maha Pemaaf dan cinta kepada yang suka meminta maaf, memaafkan segala kesalahan kita. Semoga Allah Ridha dengan semua ibadah kita termasuk puasa Ramadhan.
Selamat Idul Fitri. Dengan segenap cinta, kami ucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum.
(Tribunnews.com/Latifah)