TRIBUNNEWS.COM - Aturan tugas kedinasan dari kantor (work from office/WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home/WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) berlaku pada 16-17 April 2024.
Aturan WFH/WFO untuk ASN ini dimaksudkan untuk mengurai kemacetan/memperlancar arus balik Lebaran 2024.
Meski demikian, aturan WFH ini tidak diberlakukan untuk semua ASN.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, menjelaskan instansi yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik tidak dilakukan WFH atau tetap WFO 100 persen.
"Adapun untuk instansi pemerintah yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan dan layanan dukungan pimpinan, WFH bisa dijalankan maksimal/paling banyak 50 persen dari jumlah pegawai, yang teknisnya diatur instansi pemerintah masing-masing,” kata Anas, dikutip Tribunnews.com dari situs KemenPAN-RB, Minggu (14/4/2024).
Aturan tersebut, tertuang dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 1 Tahun 2024, ditujukan kepada pejabat pembina kepegawaian di seluruh instansi pemerintah.
Lebih lanjut, Anas mencontohkan, instansi yang WFO 100 Persen seperti bagian kesehatan, keamanan dan ketertiban, penanganan bencana, energi, logistik, pos, transportasi dan distribusi.
Kemudian, obyek vital nasional, proyek strategis nasional, konstruksi, dan utilitas dasar.
“Jadi untuk pelayanan yang langsung ke publik, akan tetap berjalan optimal sesuai arahan Presiden Jokowi yang menginginkan kinerja pelayanan publik selalu ekselen dalam segala situasi,” jelas Anas.
Anas menambahkan, instansi yang terkait layanan pemerintahan dan dukungan pimpinan yang bisa menerapkan WFH, di antaranya bagian kesekretariatan, keprotokolan, perumusan kebijakan, penelitian, hingga analisis.
Baca juga: Aturan WFH dan WFO Bagi ASN Pada 16-17 April 2024, Instansi Ini Wajib WFO 100 Persen
“Instansi yang berkaitan administrasi pemerintahan dan dukungan pimpinan bisa WFH maksimal/paling banyak 50 persen."
"Artinya bisa 40 persen, 30 persen, dan sebagainya, yang diatur oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) di masing-masing instansi. Contohnya bila PPK menerapkan 40 persen WFH, maka 60 persen pegawai lainnya wajib WFO,” ungkap Anas.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan libur dan cuti bersama Lebaran 2024 sebanyak 6 hari.
Ditambah libur akhir pekan sebanyak 4 hari, sehingga total mencapai 10 hari.
“Dengan antusiasme mudik yang luar biasa besar, karena ditopang aksesibilitas yang semakin baik di berbagai penjuru Tanah Air, dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian kerja ASN sebagai bagian dari manajemen arus mudik."
"Sehingga arus balik bisa semakin lancar, tidak ada penumpukan yang menimbulkan kemacetan panjang,” tambah Anas.
Terkait aturan WFH untuk ASN itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, pun meresponsnya secara positif.
“Pada saat arus mudik yang lalu, di saat puncak tanggal 6-7 April 2024, beberapa ruas jalan tol sangat padat."
"Bahkan volume to capacity ratio atau VC Ratio hampir mencapai 1 yang artinya kecepatan kendaraan sangat lambat bahkan hampir berhenti, meskipun sudah dilakukan rekayasa lalu lintas," kata Menhub di Semarang, Sabtu (13/4/2024), dikutip dari situs Kemenhub.
Budi Karya Sumadi berharap, keputusan ini dapat dimanfaatkan masyarakat khususnya ASN untuk tidak kembali bersamaan tanggal 14 dan 15 April 2024.
"Sudah ada keputusan dari Menteri PanRB bahwa akan ada WFH dua hari (16 dan 17 April). Silahkan ASN dapat memanfaatkan dengan menunda balik karena masih ada waktu."
Namun, lanjut Menhub, pastikan bahwa Kamis dan Jumat sudah masuk seperti biasa, sehingga tidak menggangu pekerjaan.
Sebagai informasi, kebijakan dua hari WFH bagi ASN untuk menampung antusiasme mudik yang luar biasa besar.
Diharapkan kebijakan ini arus balik bisa semakin lancar, tak ada penumpukan yang menimbulkan kemacetan panjang.
Baca juga: Arus Balik Meningkat Signifikan, Ribuan Pemudik Kereta Turun di Stasiun Pasar Senen Sabtu Ini
Puncak Arus Balik Lebaran 2024
Puncak arus balik Lebaran 2024 diprediksi terjadi pada Minggu (14/4/2024) hari ini sampai Senin (15/4/2024), besok.
Sebelumnya, Menhub, Budi Karya Sumadi, mengimbau pemudik untuk kembali ke Jabodetabek lebih awal.
"Puncaknya diperkirakan adalah hari Minggu dan hari Senin. Oleh karenanya, baliknya seperti Presiden waktu itu menganjurkan kembalinya lebih awal," katanya Kantor Jasa Marga KM 70, Cikampek, Jawa Barat, Kamis (11/4/2024).
"Kalau bisa besok (Jumat) atau lusa Sabtu. Karena Minggu dan Senin itu pasti terjadi satu kenaikan yang besar," lanjutnya.
Budi Karya Sumadi pun menganjurkan pemudik untuk mengelola waktu yang sudah ada.
"Nah oleh karenanya, kita memang harus me-manage hari-hari yang sudah ada, kita ada 4 hari, mulai besok (hari ini) sampai hari Senin, hari Selasa sudah masuk," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Hari Senin merupakan hari terakhir cuti bersama Idulfitri dan Selasa (16/4/2024) mulai kembali bekerja.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)