Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan penyebab terjadinya kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Karawang beberapa waktu lalu.
Dikatakan Trunoyudo kecelakaan itu disebabkan pengemudi Gran Max kelelahan saat mengemudi hingga terjadinya microsleep.
Diketahui kecelakaan maut tersebut terjadi Senin (8/4/2024) melibatkan tiga kendaraan yakni mobil Teros, Gran Max, dan Bus Primajasa.
"Pengemudi (Gran Max) tersebut mengalami kelelahan yang mengakibatkan microsleep atau mengantuk karena kelelahan," kata Trunoyudo kepada awak media di RS Bhayangkara, Jakarta Timur, Senin (15/4/2024).
Kelelahan itu kata Trunoyudo akibat intensitas sopir dalam mengemudi yang sangat tinggi.
Baca juga: Kasus Kecelakaan Maut yang Tewaskan 12 Penumpang Gran Max, Kesimpulan Polisi: Sopir Kelelahan
Hal itu diungkapkannya berdasarkan keterangan dari saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan.
"Itu yang bisa kami sampaikan sementara dalam proses pengembangannya (Perkara)," jelasnya.
Sebelumnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 hingga menewaskan 12 orang.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan sopir mobil Gran Max bekerja melebihi waktu sehingga kekurangan waktu istirahat.
Baca juga: Polisi Tak Temukan Bekas Pengereman dari Gran Max yang Kecelakaan di Km 58 Tol Japek
Dari hasil penyelidikan, Soerjanto menyebut mobil tersebut awalnya berangkat dari Ciamis, Jawa Barat menuju Jakarta pada Jumat (5/4/2024) sekira pukul 19.30 WIB untuk menjemput penumpang.
Kemudian, pada Sabtu (6/4/2024), Gran Max berangkat dari Jakarta pada siang hari untuk mengantar penumpang ke Ciamis sekaligus menjemput.
Kemudian, pada Minggu (7/4/2024) sopir tersebut kembali berangkat dari Ciamis ke Jakarta untuk mengantar penumpang pada pagi hari.
Setelahnya, sempat beristirahat dan sore harinya berangkat menuju ke Ciamis untuk mengantar penumpang.