Walaupun terdapat dua versi, keduanya sama-sama merujuk ketokohan Chairil Anwar sebagai sastrawan legendaris yang paling dihormati di Indonesia.
Setiap tahun, dua tanggal tersebut menjadi momentum perayaan puisi bagi para penyair dan penikmat puisi dengan beragam kegiatan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Profil Chairil Anwar, Sastrawan Indonesia yang Wafatnya Diperingati sebagai Hari Puisi Nasional
Jika Hari Puisi Nasional diperingati dengan tujuan untuk mengenang wafatnya sastrawan Indonesia Chairil Anwar, ada juga Hari Puisi Sedunia yang rutin dirayakan untuk memperingati puisi sebagai salah satu ekspresi dan identitas budaya.
Adapun penetapan tanggal Hari Puisi Sedunia juga memiliki kontroversi serupa.
UNESCO menetapkan Hari Puisi Sedunia jatuh pada tanggal 21 Maret.
Namun, tanggal itu tidak sama dengan tanggal yang ditetapkan kebanyakan negara-negara Eropa, yaitu tanggal 15 Oktober.
Hal itu berdasarkan tanggal lahir Publius Vergilius Maro atau yang biasa dikenal dengan Virgil, penulis puisi terbesar sastra Latin pada masa Romawi kuno yang lahir pada tanggal 15 Oktober 70 SM di Andes, dekat Mantua Italia.
(Tribunnews.com/Latifah)