News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Manuver Politik Jokowi

Usai Disebut Bukan Kader PDIP Lagi, Jokowi Kini Diklaim Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo usai melepas bantuan kemanusiaan untuk rakyat Sudan dan Palestina melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024). Jokowi dan Gibran disebut gabung Partai Golkar hanya menunggu pengumuman resmi.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut bukan lagi bagian dari kader PDI Perjuangan (PDIP).

Hal itu disampaikan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, Senin (22/4/2024).

Sebab, kata Komarudin, Jokowi berada di kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 lalu.

"Ah orang sudah di sebelah sana bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDIP, yang benar saja," ujar Komarudin di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.

Terbaru, Jokowi ditanya awak media soal dirinya yang disebut bukan lagi kader PDIP.

Menanggapi hal ini, Jokowi hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

"Ya, terima kasih," ucap Jokowi usai menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Kesehatan di Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2024).

Setelah PDIP menyebut Jokowi bukan bagian kadernya lagi, Partai Golkar mengatakan mantan Wali Kota Solo itu sebagai keluarga besar.

Bahkan, putra sulung Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka juga disebut sudah masuk keluarga besar Partai Golkar.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, merespons kabar Jokowi dan Gibran bukan lagi sebagai kader PDIP.

Airlangga pun mengklaim, Jokowi dan Gibran gabung Partai Golkar hanya menunggu pengumuman resmi sebagai bagian dari formalitas.

Baca juga: Istana Buka Suara soal Rencana Jokowi Beri Penghargaan Satyalencana untuk Gibran dan Bobby Besok

"Bagi kami Pak Jokowi dan Mas Gibran itu sudah masuk dalam keluarga besar Golkar," ungkapnya di Gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

"Tinggal tentunya formalitasnya saja," jelas Airlangga.

Selanjutnya, Airlangga menekankan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa, termasuk Jokowi dan Gibran.

Terlebih, lanjut Airlangga, Presiden Jokowi memiliki kedekatan dengan Partai Golkar.

Ia menyebut, pencalonan Gibran sebagai cawapres dari Prabowo Subianto adalah mandat dari Golkar.

"Bahwa Pak Jokowi itu dekat dengan Partai Golkar, dan kedua, Pak Gibran itu mendapatkan mandat dari Partai Golkar melalui mekanisme Rapimnas resmi," terang Airlangga.

Posisi yang Diberikan Golkar untuk Jokowi

Meski menyebut Jokowi sudah masuk dalam keluarga besar partainya, namun Airlangga belum mengungkapkan terkait posisi Jokowi di Golkar.

Menurut Airlangga, posisi di Golkar tergantung bagaimana kesediaan Jokowi.

"Kalau posisi tergantung beliau. Karena beliau sekarang milik bangsa. Beliau milik semua partai," ungkapnya, Rabu.

Airlangga mengatakan, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih juga punya sikap terbuka dengan Jokowi.

Ia pun menyinggung tak ada syarat tertentu bagi seseorang untuk menjadi kader Partai Golkar.

"Dan saya dengarkan tentu Pak Prabowo juga beliau juga terbuka dengan Pak Presiden."

"Kalau menjadi anggota kan enggak ada syarat," papar dia.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin Buka Suara Terkait Transisi ke Pemerintahan Baru

Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (22/4/2024). (Nitis Hawaroh/Tribunnews.com)

Kata Gibran soal Gabung Parpol

Diberitakan TribunSolo.com, Gibran sempat menanggapi soal kabar dirinya dan Jokowi bukan lagi bagian kader PDIP.

Gibran pun mengaku tidak mempermasalahkan jika dirinya benar-benar dipecat dari PDIP.

“Ya udah enggak apa-apa. Enggak apa-apa. Dipecat ya enggak apa-apa,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Selasa (23/4/2024).

Mengenai niatan gabung ke partai politik (parpol) lain, Gibran mengaku saat ini belum ada.

“Belum ada pembahasan ke situ. Tunggu aja nanti,” imbuhnya.

Lalu, mengenai status keanggotaan Jokowi, Gibran meminta awak media menanyakan langsung kepada sang ayah.

“Saya enggak tahu. Tanyakan ke beliau sendiri,” kata dia.

Baca juga: Prabowo Singgung Senyuman Anies-Cak Imin Berat Sekali, Anies: Kita Biasa Saja, Gibran Tersenyum

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengingatkan Gibran agar tidak berbohong.

Komarudin menyayangkan sikap Gibran yang dianggap terlalu reaktif merespons pernyataan Hasto Kristiyanto.

Ia kemudian mewanti-wanti Gibran agar tak lagi berbohong jika sudah secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.

Hal ini disampaikan Komarudin menanggapi Gibran yang menyebut Hasto telah meresahkan.

"Tentang sikap Mas Gibran saya kira itu terlalu reaktif untuk menanggapi Pak Sekjen."

"Karena apa yang disampaikan Pak Sekjen itu benar terjadi dan itu benar berbohong, dua kali itu," ungkapnya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Komarudin menilai, Gibran justru pernah secara terang-terangan berbohong kepada PDIP, bahkan juga kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: 4 Nama Ini Digadang-gadang Bakal Dipilih Jadi Menteri Keuangan Era Prabowo-Gibran, Berikut Profilnya

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP), Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (22/4/2024). (Tribunnews.com/ Fersianus Waku)

Komarudin menyampaikan, kebohongan pertama yang disampaikan Gibran adalah kala dirinya dipanggil menemui Hasto dan Komarudin sendiri di Kantor DPP PDIP.

Kebohongan kedua adalah ketika Gibran ditanya langsung oleh Megawati saat acara pertemuan dengan para kepala daerah PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung.

"Kebetulan yang pertama saya panggil saya dengan Pak Sekjen di lantai 2 ruang Pak Sekjen dan waktu itu beliau sendiri yang ngomong bahwa dia sadar tahun depan bapaknya tidak presiden lagi. 'Mau kemana lagi saya pasti bersandar di PDI Perjuangan'," kata Komarudin menirukan ucapan Gibran.

"Kemudian yang di Sekolah Partai, itu juga ada kan rekaman. Itu kan Ibu tanya Mas Gibran sama Bobby, 'Mau tetap di sini apa berpindah partai?' Mas Gibran sendiri maju ke mimbar lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDI Perjuangan," katanya.

Sehingga, lanjut Komarudin, jika saat ini Gibran menganggap Hasto meresahkan, justru Gibran yang dianggap paling bahaya dengan kebohongannya itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Elite PDIP Sebut Jokowi dan Gibran Sudah Tak Jadi Bagian dari PDIP, Gibran: Dipecat Ya Nggak Apa-Apa

(Tribunnews.com/Nuryanti/Fersianus Waku/Taufik Ismail/Chaerul Umam/Danang Triatmojo) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini