Dia saat ini menjaga rumah kosong yang masih milik keluarga Fahmi Idris yang tidak jauh dari rumah tersebut.
"Iya kalau nggak salah (rumah) bukan dibeli kayaknya dikontrak," ujarnya.
Sahrial mengatakan, rumah itu sudah dua tahun terakhir ini ditinggali oleh orang lain yang bukan keluarga Fahmi Idris.
"Kemungkinan dua tahun. Jadi pas meninggal nggak lama dikontrak," ujar dia.
Tribunnews.com sudah mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada anak Fahmi Idris yakni Fahira Idris.
Namun, hingga kemarin, anggota DPD RI dari DKI Jakarta itu belum memberikan jawaban soal kepemilikan rumah tersebut saat ini.
Dari penelusuran, rumah lokasi tewasnya Brigadir Ridhal itu kini ditempati seorang pengusaha batu bara bernama Indra Pratama.
Kemarin Indra bersama istrinya mendatangi RS Polri pada untuk melihat jenazah Ridhal.
Kepada wartawan, istri Indra bercerita bahwa ia tidak mendengar suara tembakan tersebut. Yang ia dengar adalah suara tabrakan—yang diduga terjadi usai penembakan.
"Saya memang lagi di rumah depan, saya sempat dengar, cuma setelah kejadian baru tahu," katanya saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (27/4).
"Tabrakannya yang saya dengar," lanjutnya menegaskan.
Sementara Indra meminta agar jangan ada asumsi-asumsi terkait kematian Brigadir Ridhal di rumahnya. Indra mengatakan saat ini semua pihak dalam keadaan berduka, termasuk dirinya.
"Jangan banyak asumsi lah yang timbul," kata Indra.
Indra juga mendukung jika dilakukan autopsi terhadap Brigadir Ridhal agar diketahui secara jelas penyebab kematiannya.