TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) kembali membuka seleksi CPNS dan PPPK pada 2024.
Proses seleksi CPNS dan PPPK 2024 ditargetkan akan dibuka pada Juni atau Juli 2024.
Meski demikian, hingga saat ini, Senin (6/5/2024), belum ada pengumuman resmi terkait jadwal pendaftaran CPNS dan PPPK 2024.
Menteri PAN RB, Abdullah Azwar Anas mengatakan, masih ada instansi yang belum selesai dalam penyusunan kebutuhan ASN 2024 hingga perpanjangan waktu pada 30 April 2024.
Hal tersebut terjadi akibat sejumlah instansi menerima alokasi formasi dalam jumlah yang cukup besar.
"Penyusunan rincian kebutuhan ASN 2024 telah dilakukan tanggal 15 Maret 2024 sampai dengan 29 Maret 2024. Diperpanjang hingga 30 April 2024."
"Namun, masih terdapat instansi yang belum selesai melakukan rincian usulan, khususnya instansi yang mendapatkan alokasi formasi cukup besar," ungkapnya, dikutip dari Instagram @kemenpanrb, Senin (6/5/2024).
Tak hanya itu, keterlambatan tersebut juga terjadi lantaran sejumlah instansi mengalami kendala dalam penyusunan kebutuhan ASN 2024.
"Kendala keterlambatan instansi yang disampaikan antara lain, instansi masih melakukan pemetaan jabatan, keterlambatan informasi terhadap data Non-ASN, baik terkait jumlah pegawai, kualifikasi pendidikan, serta jabatan yang diusulkan," jelasnya.
Selain itu, terdapat pula instansi yang terkendala oleh sistem elektronik untuk seleksi ASN 2024.
"Belum selesainya memutakhirkan data jabatan oleh instansi pada pelayanan elektronik SIASN BKN," tandas Menpan RB.
Baca juga: Jumlah Formasi CPNS dan PPPK yang Ditempatkan di IKN, Seleksi CASN Dibuka antara Juni dan Juli 2024
Dikutip dari laman Kemenpan RB, hingga 2 Mei 2024 tepatnya pukul 20.10 WIB, 602 instansi pemerintah telah melakukan perincian ke dalam sistem layanan SIASN milik BKN.
Formasi CPNS dan PPPK 2024
Kemenpan RB telah memberikan emberikan persetujuan 1,2 juta formasi yang terbagi menjadi 427.650 formasi pada instansi pusat dan 862.174 formasi pada instansi daerah.
Jumlah tersebut bagian dari tahap awal pemenuhan kebutuhan 2,3 juta ASN yang akan direkrut secara berkelanjutan.