News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Jokowi Tanggapi Pernyataan Luhut 'Prabowo Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan': Sudah Bener dong

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat dengan saran Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan agar Prabowo Subianto tidak membawa orang toxic ke dalam pemerintahan nanti. Menurut Jokowi, sudah benar untuk tidak membawa orang toxic ke pemerintahan.

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat dengan saran Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan agar Prabowo Subianto tidak membawa orang toxic ke dalam pemerintahan nanti.

Menurut Jokowi, sudah benar untuk tidak membawa orang toxic ke pemerintahan.

"Sudah bener dong. Bener, bener," kata Jokowi usai meresmikan Indonesia Digital Test House, di Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Hanya saja Jokowi tidak menjelaskan lebih jauh mengenai penilaiannya tersebut.

Baca juga: Luhut Sarankan Prabowo-Gibran Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Demokrat: Memang Harus Hati-hati

Termasuk mengenai arah pernyataan Luhut tersebut ditujukan kemana.

"Ya ditanyakan kepada Pak Luhut," katanya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidan Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka tidak membawa orang 'toxic' masuk pemerintahan.

Menurutnya, Prabowo-Gibran harus hati-hati dengan orang yang bermasalah.

Pesan Luhut kepada Prabowo disampaikan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Sebagai informasi, toxic secara harfiah adalah racun atau sesuatu yang sangat jahat dan berbahaya.

Jika dilekatkan kepada seseorang 'orang toxic' maka maknanya adalah orang yang memiliki sifat berbahaya atau jahat.

Saat itu, Luhut membahas prospek kerja sama antara Indonesia dengan India.

"Kepada Presiden Terpilih (Prabowo Subianto), saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam pidato sambutannya.

Luhut yakin Prabowo dapat melakukan banyak hal untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.

Baca juga: VIDEO Respons Cak Imin Seusai Luhut Sindir Orang Toxic di Pemerintahan

Ia juga optimistis angka korupsi di Indonesia nantinya akan berkurang seiring dengan digunakannya sistem digital.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah Indonesia akan fokus untuk meningkatkan penilitian di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dengan belajar dari India dan China.

"Menurut saya, ini sangat penting. Kami juga belajar dari India. Kami belajar dari Tiongkok," ucap dia.

Pengamat Ungkit PKB dan Nasdem

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai pernyataan Luhut soal orang toxic jangan dibawa masuk ke kabinet Prabowo-Gibran bisa bermakna penting.

Menurut Agung makna sebenarnya yakni orang-orang yang tak satu visi dan seirama dengan Prabowo sebagai Presiden terpilih.

"Karena bisa dibayangkan bila seorang menteri memiliki program sendiri tanpa bingkai dari seorang Presiden," kata Agung kepada Tribunnews.com, Senin (6/5/2024).

Menurutnya, kritik Luhut sangat relevan, sebab esensi seorang menteri adalah pembantu presiden.

"Sehingga langgam geraknya mestilah seirama dan sinergis," kata dia.

Dan di titik itulah, Agung menilai makna toxic yang disampaikan Luhut berlaku juga bagi orang-orang di lur Koalisi Indonesia Maju.

"Seperti Nasdem dan PKB, yang selama ini intens membawa narasi perubahan mesti mengubah tujuannya untuk senapas dengan narasi keberlanjutan, termasuk soal IKN, Makan Siang dan Susu Gratis, dan program unggulan lain dari pasangan Prabowo-Gibran," ujarnya.

Baca juga: Luhut Minta Prabowo Tidak Ajak Orang Toxic Masuk Pemerintahan, Pengamat Singgung 2 Parpol

Seperti diketahui, PKB, PKS, dan Nasdem disebut-sebut akan masuk koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Tiga parpol ini sebelumnya bergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

Jangan Jadi Benalu

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, orang-orang toxic yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, bisa mengarah kepada siapa saja.

Sebelumnya, Luhut mengingatkan Prabowo Subianto agar tidak membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan ke depan.

"Nah itu repot, tidak ada yang tahu siapa yang dimaksud (calon) menteri toxic itu. Istilah toxic di mata publik bermakna liar bisa ke semua calon menteri, baik yang baru atau lama,” kata Adi Prayitno, Senin (6/5/2024) dikutip dari Kompas.com.

Namun, menurut Adi, secara umum toxic yang dimaksud Luhut tersebut bisa mengarah pada orang-orang yang dinilai bisa merugikan pemerintahan.

“Secara umum (calon) menteri toxic itu mengacu pada menteri yang menjadi racun bagi presiden yang dalam praktiknya sangat merugikan pemerintahan,” ujar Adi.

Dia kemudian menyebutkan sejumlah ciri-ciri calon menteri toxic yang berpotensi merugikan dan menjadi benalu di pemerintahan.

Di antaranya mereka yang tidak loyal kepada presiden, tidak pro rakyat, dan hanya bekerja untuk kelompoknya sendiri.

"Siapa pun menteri yang jadi benalu presiden, misalnya merusak citra presiden, menteri yang korupsi, menteri yang tak loyal, menteri yang kebijakannya tidak pro rakyat, menteri yang tidak mau dikritik rakyat, termasuk menteri yang hanya bekerja untuk kelompoknya saja masuk kategori menteri toxic," kata Adi.

Oleh karena itu, Adi kembali mengatakan bahwa pernyataan Luhut terkait orang-orang toxic bisa menyasar pada siapa pun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini