Lanjut Susi, dengan postur tinggi badannya yang di atas rata-rata, anaknya itu sempat minder saat bermain dengan kawannya.
Namun dengan beranjaknya usia, Sagil saat ini sudah terbiasa dan percaya diri dengan kondisinya.
5. Hidup Sederhana
Keluarga Sagil hidup dalam kesederhanaan.
Herlina mengaku mempunyai kesulitan membeli pakaian, celana, dan alas kaki untuk anaknya itu.
Harganya jauh lebih mahal dari harga pakaian orang biasa dan juga susah mencarinya.
"Terpaksa di pesan dahulu atau dijahitkan. Untuk ukuran baju saat ini Sagil menggunakan ukuran XXXXL, ukuran celana nomor 38," kata dia.
"Sedangkan ukuran sepatu atau sendal nomor 50. Itu masih sempit," jelasnya.
Dengan kondisi hidup yang pas-pasan, jelasnya, kebutuhan untuk perlengkapan anak itu jadi sulit dipenuhi.
"Tapi harus bagaimana lagi karena kebutuhan tetap kita usahakan,” ucap Susi.
6. Main dengan Anak Sebaya
Memilik tinggi badan tinggi diantara teman-temannya di SD bukan halangan bagi Sagil bermain.
Memang awalnya sempat Sagil kurang percaya diri saat bergaul dan bermain dengan teman sebaya.
Namun belakangan kesehariannya masih sama seperti anak-anak lain pada umumnya.