Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karnaen, adik dari guru korban tewas kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, almarhum Suprayogi, tak kuasa menahan sedih ketika ditanya perihal sosok kakaknya.
Beberapa kali ia berhenti berkata-kata ketika bercerita tentang sosok Suprayogi.
Berulang kali ia menghapus air mata yang berlinang di kelopak matanya.
Karnaen mengaku sangat kehilangan sosok kakak tertuanya yang sudah ia anggap sebagai ayah setelah ayah kandung mereka meninggal.
Bagaimana tidak, Suprayogi lah yang menyekolahkan dirinya saat duduk di bangku SMA hingga tamat.
Karnaen yang saat ini tinggal di Cianjur pun sempat tinggal bersama Suprayogi selama kurang lebih empat tahun lamanya semasa bujang.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Bus Putera Fajar yang Bawa Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana di Subang
Karnaen mengungkapkan hidupnya saat ini sebagai dosen di Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur dan Universitas Terbuka (UT) sekaligus advokat Peradi tersebut tak lepas dari jasa-jasa besar Suprayogi kepadanya.
"Saya tamat SMA sama beliau disekolahin. Sampai saya saya bisa kuliah S1 dan S2 saya biaya sendiri, didikan beliau. Saya dulu pernah SMA di Sawangan sini, SMA Islam," kata dia di rumah duka Suprayogi Gang Sama 5/3 Saifa Manan Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kota Depok, Minggu (12/5/2024).
"Saya harus bisa mandiri, saya berkat dari beliau, saya SMA, sampai saya kerja, sampai kuliah, sampai saya jadi pengacara, jadi dosen, berkat beliau. Makanya saya sangat kehilangan," lanjut dia.
Baca juga: 3 Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan di Subang: Oli Bus Bocor, Rem Blong hingga Sopir Banting Setir
Ia mengaku sangat terkejut ketika mendengar kabar dari adik-adiknya bahwa kakak tertua mereka tewas dalam kecelakaan maut di Subang.
Karnaen mendapatkan kabar duka tersebut pada Minggu (12/5/2024) subuh tadi.
Ia kaget ada nama kakaknya dalam daftar korban tewas kecelakaan yang beredar di media sosial.
Karnaen mengaku terakhir bertemu kakaknya serta saudara-saudaranya pada saat ibu mereka wafat sekira dua tahun lalu.