15 menit setelahnya, pukul 13.30, para mahasiswa melakukan aksi damai di depan kantor Walikota Jakarta Barat.
Kondisi dan situasi saat itu dapat dibilang masih sangat tentang. Tidak ada ketegangan sama sekali antara pihak aparat dan mahasiswa.
Pukul 16.30, polisi mulai memasang garis polisi dan meminta para mahasiswa untuk memberi jarak 15 meter dari garis tersebut.
Tidak berselang lama, pihak polisi pun meminta agar mahasiswa kembali ke dalam kampus.
Tanpa ada ketegangan apapun, mahasiswa membubarkan diri dengan tenang dan tertib.
Namun, tiba-tiba terjadi tembakan dari arah belakang barisan mahasiswa.
Mendengar suara tembakan tersebut, para mahasiswa lantas berlarian dan berusaha menyelamatkan diri.
Para mahasiswa berusaha berlindung dengan masuk ke dalam gedung-gedung kampus, sementara aparat masih terus menembakkan senapannya.
Puluhan gas air mata juga dilemparkan ke dalam kampus.
Sekitar pukul 17.15, situasi di kampus sangatlah mencekam.
Beberapa korban jiwa juga berjatuhan, salah satunya adalah empat mahasiswa Trisakti yang tewas karena tertembak.
Keempat mahasiswa Trisakti tersebut adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendiawan Sie.
13 Mei 1998
Masih dikutip dari Kompas.com, pada tanggal 13 Mei 1998, sekira Pukul 01.30, dilakukan jumpa pers yang dihadiri oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin di Mapolda Metro Jaya.